Jenis-Jenis Penelitian dan Contohnya Lengkap
Jenis-Jenis Penelitian beserta Contohnya_Meneliti, kini bukan lagi tugas seorang ahli, professor atau doctor. Nyatanya, siapapun dapat melakukan penelitian, termasuk Anda. Dan pastinya apa pun jenis penelitian yang dilakukan, punya manfaat penting dalam berkembangnya bidang yang digeluti. Semakin banyak penelitian, ilmu pengetahuan yang ada di dunia akan semakin berkembang. Nah, bicara mengenai penelitian, berikut kami bagikan ulasan mengenai berbagai jenis penelitian, lengkap beserta contohnya. Silakan disimak.
A. Penelitian Ditinjau dari Tujuan
1. Penelitian Eksploratif
Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dilakukan ketika peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
Sebagai contoh, secara tiba-tiba di suatu desa terjadi serangan penyakit yang membahayakan terutama pada anak di bawah 10 tahun. Karena kejadian tersebut dianggap misterius, para dokter mengadakan penelitian untuk mencari penyebab dari kejadian tersebut. Maka penelitian itu disebut penelitian eksploratif.
2. Penelitian Developmental atau Penelitian Pengembangan
Ketika kementerian pendidikan ingin mencoba pengajaran dengan kurikulum K-13, maka disusunlah berbagai buku dan bahan ajar untuk K-13.
Semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar mengajar akan dicatat, diteliti, dan diadakan penyempurnaan sehingga akan ditemukan prototype metode penyampaian dengan menggunakan buku dan bahan ajar yang tepat.
Mengadakan percobaan dan penyempurnaan inilah yang disebut dengan penelitian developmental.
3. Penelitian verifikatif
Penelitian ini bertujuan untuk mengecek hasil kebenaran dari penelitian sebelumnya (memverifikasi).
Misal, pada tahun 2000 pernah diadakan suatu penelitian tentang rasa solidaritas rakyat pedesaan dan telah menghasilkan suatu kesimpulan.
Tiga tahun kemudian, peneliti lain mengadakan penelitian yang sama untuk memgecek kebenaran penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2000.
B. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
Apabila seorang peneliti ingin mengetahui perkembangan kemampuan penalaran siswa Sekolah Menengah Pertama kelas 7 sampai dengan kelas 9, maka peneliti ini dapat melakukan dua cara atau pendekatan penelitian, yaitu pendekatan bujur dan pendekatan silang.
1. Pendekatan Longitudinal (Pendekatan Bujur)
Dengan pendekatan ini, peneliti akan mencatat kemampuan penalaran siswa sejak duduk di kelas 7.
Berturut turut setiap tahun, perkembangan tersebut akan dicatat sampai dengan 3 tahun.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah saat waktu pencatatan dilakukan.
Apabila peneliti melakukan pencatatan pertama pada bulan Maret, maka pencatatan selanjutnya juga harus dilakukan pada bulan yang sama sehingga kondisinya juga dirasa akan sama.
Pendekatan ini dianggap sangat valid karena subjek yang diamati sama, sehingga faktor faktor internal dari siswa akan sama.
Namun kelemahannya, waktu penelitian akan sangat lama dan dikhawatirkan faktor eksternal seperti perkembangan zaman akan mempengaruhi siswa.
2. Pendekatan Cross-Sectional (Pendekatan Silang)
Berbeda dengan pendekatan bujur, pendekatan silang tidak menggunakan subjek penelitian yang sama.
Dalam waktu bersamaan, peneliti akan mengadakan pencatatan tentang pengembangan penalaran siswa SMP secara serentak., yaitu pada kelas 7,8 dan 9.
Jelas keuntungan bagi peneliti di sini adalah data dengan cepat akan terkumpul. Akan tetapi, subjek yang berbeda-beda akan menjadikan penelitian kurang valid karena berbagai faktor eksternal.
C. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu
Berkenaan dengan banyaknya spesialisasi bidang keilmuan, tentunya semua akan terdapat banyak objek yang dapat diteliti, tergantung dengan siapa yang mengadakan penelitian.
Contoh jenis penelitian ini adalah : penelitian bidang pendidikan, guru, kesehatan, teknik, ruang angkasa, keolahragaan, keagamaan, dan masih banyak lagi.
D. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel
Variabel adalah sesuatu hal yang menjadi objek penelitian, yang diperhatikan, diteliti atau diberi perlakuan dalam suatu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan suatu variasi (perbedaan), baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dari istilahnya, “Variabel” terkandung makna “variasi” yang berarti berubah ubah. Sebagai contoh, usia, tingkat kecerdasan, kekayaan adalah variabel karena masing masing orang memiliki ukuran yang berbeda.
Apabila dilihat dari waktu terjadinya, ada variabel masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan variable masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) disebut penelitian deskriptif atau penelitian yang menjelaskan suatu fenomena tertentu.
Penelitian yang dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang (bukan saat penelitian) adalah penelitian eksperimen.
Disebut sebagai variabel masa depan karena belum terjadi dan sengaja didatangkan oleh peneliti dalam bentuk perlakuan atau treatment yang terjadi dalam eksperimen.
E. Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
1. Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang memiliki kriteria yang sistematis, berstruktur dan telah direncanakan dengan jelas sejak penelitian belum dilaksanakan.
Dalam pengertian lain, penelitian kuantitatif disebut sebut sebagai penelitian yang menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, analisis dari data, sampai dengan penyampaian hasil dan kesimpulannya. Biasanya, hasil analisis dai penelitian ini disertai dengan grafik, tabel, dan alat bantu ukur lainnya.
Menurut Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang dilandasi oleh filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
Teknik pengambilan sampelnya pun beragam dan dapat dipilih sesuai kebutuhan peniliti. Cara peneliti mengumpulkan data adalah dengan suatu instrumen penelitian dan analisis datanya bersifat statistik atau angka angka yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contohnya adalah penelitian mengenai pengaruh metode pembelajaan dan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa, penelitian mengenai hasil tangkapan nelayan atau penelitian mengenai pengaruh pemberian obat nyamuk pada jentik jentik.
2. Penelitian kualitatif
Jenis penelitian kualitatif merupakan metode yang dirasa masih baru karena memang baru diperkenalkan secara luas pada tahun 1990-an.
Metode ini berlandaskan filsafat postpositivisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian ini bersifat seni, kurang berpola dan berstruktur dan juga bersifat interpretive karena data hasil penelitiannya berhubungan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di tempat observasi.
Jenis penelitian kualitatif juga sering disebut dengan metode penelitian naturalis karena penelitiannya dilakukan pada saat variabel berada di kondisi yang alamiyah atau berbasis natural setting, disebut pula metode etnographi karena pada awalnya jenis penelitian ini lebih banyak digunakan pada penelitian bidang antropologi, bahasa, dan budaya.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menekankan pada aspek pemahaman mendalam terhadap suatu kasus atau fenomena daripada melihat suatu fenomena untuk melakukan generalisasi.
Menurut teori penelitian kualitatif, agar peelitiannya dianggap valid maka data yang dihimpun harus lengkap berupa data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data observasi, survey, atau wawancara dari narasumber atau objek penelitian.
Sedangan data sekunder merupakan dokumen grafis, foto, film, rekaman, benda benda, yang menguatkan data primer.
Contoh dari penelitian ini adalah penelitian tentang ekploitasi anak jalanan, peran orang tua dalam pendidikan karakter anak atau perspepsi dan perilaku tidak baik pada siswa SMA.
Nah itulah tadi ulasan mengenai jenis-jenis penelitian beserta contohnya. Semoga informasi diatas dapat menjadi referensi yang bermanfaat.
A. Penelitian Ditinjau dari Tujuan
1. Penelitian Eksploratif
Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dilakukan ketika peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
Sebagai contoh, secara tiba-tiba di suatu desa terjadi serangan penyakit yang membahayakan terutama pada anak di bawah 10 tahun. Karena kejadian tersebut dianggap misterius, para dokter mengadakan penelitian untuk mencari penyebab dari kejadian tersebut. Maka penelitian itu disebut penelitian eksploratif.
2. Penelitian Developmental atau Penelitian Pengembangan
Ketika kementerian pendidikan ingin mencoba pengajaran dengan kurikulum K-13, maka disusunlah berbagai buku dan bahan ajar untuk K-13.
Semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar mengajar akan dicatat, diteliti, dan diadakan penyempurnaan sehingga akan ditemukan prototype metode penyampaian dengan menggunakan buku dan bahan ajar yang tepat.
Mengadakan percobaan dan penyempurnaan inilah yang disebut dengan penelitian developmental.
3. Penelitian verifikatif
Penelitian ini bertujuan untuk mengecek hasil kebenaran dari penelitian sebelumnya (memverifikasi).
Misal, pada tahun 2000 pernah diadakan suatu penelitian tentang rasa solidaritas rakyat pedesaan dan telah menghasilkan suatu kesimpulan.
Tiga tahun kemudian, peneliti lain mengadakan penelitian yang sama untuk memgecek kebenaran penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2000.
B. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
Apabila seorang peneliti ingin mengetahui perkembangan kemampuan penalaran siswa Sekolah Menengah Pertama kelas 7 sampai dengan kelas 9, maka peneliti ini dapat melakukan dua cara atau pendekatan penelitian, yaitu pendekatan bujur dan pendekatan silang.
1. Pendekatan Longitudinal (Pendekatan Bujur)
Dengan pendekatan ini, peneliti akan mencatat kemampuan penalaran siswa sejak duduk di kelas 7.
Berturut turut setiap tahun, perkembangan tersebut akan dicatat sampai dengan 3 tahun.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah saat waktu pencatatan dilakukan.
Apabila peneliti melakukan pencatatan pertama pada bulan Maret, maka pencatatan selanjutnya juga harus dilakukan pada bulan yang sama sehingga kondisinya juga dirasa akan sama.
Pendekatan ini dianggap sangat valid karena subjek yang diamati sama, sehingga faktor faktor internal dari siswa akan sama.
Namun kelemahannya, waktu penelitian akan sangat lama dan dikhawatirkan faktor eksternal seperti perkembangan zaman akan mempengaruhi siswa.
2. Pendekatan Cross-Sectional (Pendekatan Silang)
Berbeda dengan pendekatan bujur, pendekatan silang tidak menggunakan subjek penelitian yang sama.
Dalam waktu bersamaan, peneliti akan mengadakan pencatatan tentang pengembangan penalaran siswa SMP secara serentak., yaitu pada kelas 7,8 dan 9.
Jelas keuntungan bagi peneliti di sini adalah data dengan cepat akan terkumpul. Akan tetapi, subjek yang berbeda-beda akan menjadikan penelitian kurang valid karena berbagai faktor eksternal.
C. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu
Berkenaan dengan banyaknya spesialisasi bidang keilmuan, tentunya semua akan terdapat banyak objek yang dapat diteliti, tergantung dengan siapa yang mengadakan penelitian.
Contoh jenis penelitian ini adalah : penelitian bidang pendidikan, guru, kesehatan, teknik, ruang angkasa, keolahragaan, keagamaan, dan masih banyak lagi.
D. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel
Variabel adalah sesuatu hal yang menjadi objek penelitian, yang diperhatikan, diteliti atau diberi perlakuan dalam suatu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan suatu variasi (perbedaan), baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Dari istilahnya, “Variabel” terkandung makna “variasi” yang berarti berubah ubah. Sebagai contoh, usia, tingkat kecerdasan, kekayaan adalah variabel karena masing masing orang memiliki ukuran yang berbeda.
Apabila dilihat dari waktu terjadinya, ada variabel masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan variable masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) disebut penelitian deskriptif atau penelitian yang menjelaskan suatu fenomena tertentu.
Penelitian yang dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang (bukan saat penelitian) adalah penelitian eksperimen.
Disebut sebagai variabel masa depan karena belum terjadi dan sengaja didatangkan oleh peneliti dalam bentuk perlakuan atau treatment yang terjadi dalam eksperimen.
E. Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
1. Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang memiliki kriteria yang sistematis, berstruktur dan telah direncanakan dengan jelas sejak penelitian belum dilaksanakan.
Dalam pengertian lain, penelitian kuantitatif disebut sebut sebagai penelitian yang menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, analisis dari data, sampai dengan penyampaian hasil dan kesimpulannya. Biasanya, hasil analisis dai penelitian ini disertai dengan grafik, tabel, dan alat bantu ukur lainnya.
Menurut Sugiyono (2012) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang dilandasi oleh filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
Teknik pengambilan sampelnya pun beragam dan dapat dipilih sesuai kebutuhan peniliti. Cara peneliti mengumpulkan data adalah dengan suatu instrumen penelitian dan analisis datanya bersifat statistik atau angka angka yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contohnya adalah penelitian mengenai pengaruh metode pembelajaan dan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa, penelitian mengenai hasil tangkapan nelayan atau penelitian mengenai pengaruh pemberian obat nyamuk pada jentik jentik.
2. Penelitian kualitatif
Jenis penelitian kualitatif merupakan metode yang dirasa masih baru karena memang baru diperkenalkan secara luas pada tahun 1990-an.
Metode ini berlandaskan filsafat postpositivisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian ini bersifat seni, kurang berpola dan berstruktur dan juga bersifat interpretive karena data hasil penelitiannya berhubungan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di tempat observasi.
Jenis penelitian kualitatif juga sering disebut dengan metode penelitian naturalis karena penelitiannya dilakukan pada saat variabel berada di kondisi yang alamiyah atau berbasis natural setting, disebut pula metode etnographi karena pada awalnya jenis penelitian ini lebih banyak digunakan pada penelitian bidang antropologi, bahasa, dan budaya.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menekankan pada aspek pemahaman mendalam terhadap suatu kasus atau fenomena daripada melihat suatu fenomena untuk melakukan generalisasi.
Menurut teori penelitian kualitatif, agar peelitiannya dianggap valid maka data yang dihimpun harus lengkap berupa data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data observasi, survey, atau wawancara dari narasumber atau objek penelitian.
Sedangan data sekunder merupakan dokumen grafis, foto, film, rekaman, benda benda, yang menguatkan data primer.
Contoh dari penelitian ini adalah penelitian tentang ekploitasi anak jalanan, peran orang tua dalam pendidikan karakter anak atau perspepsi dan perilaku tidak baik pada siswa SMA.
Nah itulah tadi ulasan mengenai jenis-jenis penelitian beserta contohnya. Semoga informasi diatas dapat menjadi referensi yang bermanfaat.