Pengertian dan Contoh Teori Pembelajaran
Pengertian dan Contoh Teori Pembelajaran_Semakin berkembangnya teori pembelajaran maka sudah seharusnya diimbangi dengan kualitas pendidikan khususnya dalam mengajar. Oleh karena itu sebagai seorang pendidik, maka sudah seharusnya memahami betul teori pembelajaran yang ada agar proses belajar-mengajar bisa lebih berkualitas.
Dalam dunia pendidikan memang ada banyak teori pembelajaran, mulai dari yang klasik sampai Modern. Nah, b agi Anda yang berprofesi sebagai mahasiswa jurusan pendidikan, guru dan dosen atau yang senang dengan teman pembelajaran, tentu akrab dengan teori pembelajaran.
A. Pengertian Teori Pembelajaran
Secara umum, istilah pembelajaran dipahami sebagai usaha guru yang dilakukan secara sadar dalam membantu peserta didik, agar bisa belajar sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Semakin sadar dan profesional seorang guru dalam mendidik maka kualitas peserta didik juga semakin baik dan juga sebaliknya.
Istilah lain yang dipadukan dengan pembelajaran dalam artikel ini adalah teori. Dalam pengertian umum, teori sering dikaitkan dengan seperangkat konsep, ide dan prosedur yang bisa dipelajari, dianalisa serta di verifkasi kebenarannya. Jadi, teori belajar adalah kumpulan konsep, ide, prosedur yang didalamnya cara mempraktikkan proses belajar. Antara guru dan siswa dan elemen-elemen lainnya yang berkaitan dengan kegiatan belajar.
Teori pembelajaran sendiri dapat diartikan sebagai sebuah teori yang di dalamnya memuat tata cara mengenai cara seorang guru mengaplikasikan kegiatan belajar-mengajar yang nantinya akan diterapkan kepada muridnya baik di dalam maupun di luar kelas.
B. Contoh Teori Pembelajaran
Empat (4) Contoh Teori Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan
Berikut beberapa teori pembelajaran yang sudah sangat populer dalam dunia pendidikan:
1. Teori Pembelajaran Humanistik
Pemikir utama dalam teori pembelajaran humanistik ini adalah bapak Abraham Maslow dan Carl Rogers. Pembelajaran Humanisme yang digagas kedua tokoh ini bertujuan untuk memanusiakan manusia. Disini peserta didik diharapkan bisa menemukan kemampuannya sendiri, kemudian diaktualisasikan dalam lingkungan keseharian mereka.Teori pembelajaran humanistik memberikan kebebasan kepada peserta didik tanpa harus didikte oleh lingkungan.
Dalam teori humanistik aspek kognitif dan afektif adalah prioritas. Menurut teori ini, belajar dikatakan berhasil jika para peserta didik bisa memahami dirinya sendiri dan memahami lingkungannya.
2. Teori Belajar Behavioristik
Berbeda dengan teori humanistik. Behavioristik lebih menekankan pada hasil yang bisa diiukur dan amati. Salah satu okoh utamanya adalah Thorndike. Penggagas ide stimulus dan respon. Menurutnya, belajar merupakan kegiatan berinteraksi antara stimulus dan respon. Hal yang paling diunggulakan dalam teori ini adalah masukan (input) yang berupa rangsangan keluaran(output) yang berupa respon.
3. Teori Pembelajaran Sosial Bandura
Pemikir utama dalam teori pembelajaran sosial ini adalah Albert Bandura. Dalam model pembelajaran Bandura titik penekannya terletak pada faktor kognitif. Menurutnya, anak-anak belajar model melalui pengamatan dan peniruan terhadap sikap dan prilaku orang lain. Disini faktor eksternal, yaitu lingkungan sangat mempengaruhi proses belajar anak-anak.
4. Teori Belajar bermakna David Ausubel
Teori ini sebenarnya masuk juga dalam kategori pembelajaran kognitif. Tokoh utama pencetus teori ini adalah David Ausubel. Katanya, tugas guru adalah mengembangkan aspek kognistif siswa lewat proses pembelajaran yang bermakna. Dalam hal ini, kegiatan belajar akan bermakna bagi peserta didik khususnya yang masih di tingkat pendidikan dasar saat mereka dilibatkan secara langsung dalam satu kegiatan. Selanjutnya, pembelajaran akan terbilang efektif jika para guru menggunakan penjelasan dalam proses belajar serta penggunaan bahan-bahan ajar yang bersifat visual.
Demikianlah beberapa teori pembelajaran yang diuraikan diatas. Semoga artikel ini memberikan manfaat buat para pembaca. Sebenarnya, teori-teori pembelajaran sangat banyak dan butuh waktu yang lama jika ingin mengungkap semuanya.
Dalam dunia pendidikan memang ada banyak teori pembelajaran, mulai dari yang klasik sampai Modern. Nah, b agi Anda yang berprofesi sebagai mahasiswa jurusan pendidikan, guru dan dosen atau yang senang dengan teman pembelajaran, tentu akrab dengan teori pembelajaran.
A. Pengertian Teori Pembelajaran
Secara umum, istilah pembelajaran dipahami sebagai usaha guru yang dilakukan secara sadar dalam membantu peserta didik, agar bisa belajar sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Semakin sadar dan profesional seorang guru dalam mendidik maka kualitas peserta didik juga semakin baik dan juga sebaliknya.
Istilah lain yang dipadukan dengan pembelajaran dalam artikel ini adalah teori. Dalam pengertian umum, teori sering dikaitkan dengan seperangkat konsep, ide dan prosedur yang bisa dipelajari, dianalisa serta di verifkasi kebenarannya. Jadi, teori belajar adalah kumpulan konsep, ide, prosedur yang didalamnya cara mempraktikkan proses belajar. Antara guru dan siswa dan elemen-elemen lainnya yang berkaitan dengan kegiatan belajar.
Teori pembelajaran sendiri dapat diartikan sebagai sebuah teori yang di dalamnya memuat tata cara mengenai cara seorang guru mengaplikasikan kegiatan belajar-mengajar yang nantinya akan diterapkan kepada muridnya baik di dalam maupun di luar kelas.
B. Contoh Teori Pembelajaran
Empat (4) Contoh Teori Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan
Berikut beberapa teori pembelajaran yang sudah sangat populer dalam dunia pendidikan:
1. Teori Pembelajaran Humanistik
Pemikir utama dalam teori pembelajaran humanistik ini adalah bapak Abraham Maslow dan Carl Rogers. Pembelajaran Humanisme yang digagas kedua tokoh ini bertujuan untuk memanusiakan manusia. Disini peserta didik diharapkan bisa menemukan kemampuannya sendiri, kemudian diaktualisasikan dalam lingkungan keseharian mereka.Teori pembelajaran humanistik memberikan kebebasan kepada peserta didik tanpa harus didikte oleh lingkungan.
Dalam teori humanistik aspek kognitif dan afektif adalah prioritas. Menurut teori ini, belajar dikatakan berhasil jika para peserta didik bisa memahami dirinya sendiri dan memahami lingkungannya.
2. Teori Belajar Behavioristik
Berbeda dengan teori humanistik. Behavioristik lebih menekankan pada hasil yang bisa diiukur dan amati. Salah satu okoh utamanya adalah Thorndike. Penggagas ide stimulus dan respon. Menurutnya, belajar merupakan kegiatan berinteraksi antara stimulus dan respon. Hal yang paling diunggulakan dalam teori ini adalah masukan (input) yang berupa rangsangan keluaran(output) yang berupa respon.
3. Teori Pembelajaran Sosial Bandura
Pemikir utama dalam teori pembelajaran sosial ini adalah Albert Bandura. Dalam model pembelajaran Bandura titik penekannya terletak pada faktor kognitif. Menurutnya, anak-anak belajar model melalui pengamatan dan peniruan terhadap sikap dan prilaku orang lain. Disini faktor eksternal, yaitu lingkungan sangat mempengaruhi proses belajar anak-anak.
4. Teori Belajar bermakna David Ausubel
Teori ini sebenarnya masuk juga dalam kategori pembelajaran kognitif. Tokoh utama pencetus teori ini adalah David Ausubel. Katanya, tugas guru adalah mengembangkan aspek kognistif siswa lewat proses pembelajaran yang bermakna. Dalam hal ini, kegiatan belajar akan bermakna bagi peserta didik khususnya yang masih di tingkat pendidikan dasar saat mereka dilibatkan secara langsung dalam satu kegiatan. Selanjutnya, pembelajaran akan terbilang efektif jika para guru menggunakan penjelasan dalam proses belajar serta penggunaan bahan-bahan ajar yang bersifat visual.
Demikianlah beberapa teori pembelajaran yang diuraikan diatas. Semoga artikel ini memberikan manfaat buat para pembaca. Sebenarnya, teori-teori pembelajaran sangat banyak dan butuh waktu yang lama jika ingin mengungkap semuanya.