Ciri Khusus Cicak Terbang/Cleret Gombel dan Fungsinya
Ciri Khusus Cicak Terbang/Cleret Gombel/Cekibar dan Fungsinya- Apa itu cecak/cicak terbang?, cicak terbang atau cekibar adalah sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Kadal lain yang masih sesuku adalah bunglon dan soa-soa (Hydrosaurus spp.). Cicak terbang sesungguhnya tidak termasuk kerabat dekat cicak seperti halnya tokek (suku Gekkonidae).
Cekibar kampung adalah jenis cicak terbang yang kerap dijumpai di Jawa. Kadal ini dikenal dengan nama ilmiah Draco volans Linnaeus, 1758. Nama lokalnya di antaranya adalah cekibar (Betawi), hap-hap (Sunda), dan celeret gombel atau klarap (Jawa). Di Jawa, ada juga yang menyebutnya dengan nama tlarap dan kaki-kaki ( disebut dengan nama kaki-kaki karena kepala cicak terbang berkeriyut seperti kakek-kakek ). Jika dalam bahasa Inggris , cleret gombel disebut gliding lizards atau flying dragon.
Hewan reptil ini menyebar mulai dari Thailand dan Semenanjung Malaya di barat; Kepulauan Filipina di utara; Sumatra, Mentawai, Riau, Natuna, Borneo, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Maluku di timur.Khususnya di Kebumen, Jawa Tengah, saat ini ( Agustus 2015 ) masih sangat banyak cicak terbang di pohon-pohon pekarangan. Terbukti, pada tanggal 7 Agustus 2015 saya jalan-jalan di pekarangan desa Selokerto, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Saya memang sengaja pergi ke pekarangan untuk mencari cleret gombel. Begitu saya masuk di pekarangan, saya langsung melihat cleret gombel di pohon jati, karena posisinya cukup tinggi jadi kamera yang saya bawa tidak dapat menjepretnya dengan hasil yang jelas. Akhirnya saya melanjutkan perjalanan, dan kulihat lagi cicak terbang di pohon albasiah. Dan seterusnya, di hari itu saya menjumpai 5 cicak terbang yang semuanya sulit dijangkau dengan jepretan kamera.
Sebenarnya untuk mendapatkan/menangkap cleret gombel cukup mudah yakni dengan menggunakan ketapel dan pelurunya pakai peluru yang terbuat dari lempung/tanah liat, tapi sayangnya saya waktu itu tidak persiapan membawa ketapel.
Ciri khusus cicak terbang dan fungsinya
1. Kadal yang berukuran agak kecil, panjang total cleret gombel hingga 200 mm. Cicak terbang memiliki sayap (Patagium) berupa perpanjangan enam pasang tulang rusuk yang diliputi kulit. Sisi atas patagium dengan warna kuning hingga jingga, berbercak hitam. Sisi bawah abu-abu kekuningan, dengan totol-totol hitam. Fungsi sayap ini sebenarnya kurang berfungsi seperti halnya sayap burung, karena cara terbang cleret gombel itu tidak selihai terbangnya burung. Di mana, biasanya dalam kondisi tidak terdesak cleret gombel selalu melakukan persiapan terbang ke pohon lainnya yang tujuan hinggapnya selalu ke pohon yang lebih rendah. Fungsi dari sayap cekibar adalah untuk terbang dari pohon satu ke lainnya, selain itu juga untuk melindungi diri dari serangan musuh. Jika dalam kondisi terdesak, cleret gombel sering jatuh karena sasaran hinggapnya tidak terjangkau.
2. Kepala berbingkul-bingkul, bersegi-segi dan berkerinyut seperti kakek-kakek; dengan kantung dagu berwarna kuning (jantan) atau biru cerah (betina), dan sepasang sibir kulit di kiri kanan leher. Rigi mahkota kecil, terletak di sisi belakang kepala. Mata khas kadal agamid, dengan pelupuk tebal menonjol.Fungsi dari kantung dagu cleret gombel yang warnanya berbeda antara yang jantan dengan betina memudahkan cicak terbang mengenali lawan jenisnya.
3. Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna coklat sampai kehitaman atau keabu-abuan, warna bisa berubah menjadi lebih gelap atau lebih terang bila merasa terganggu. Sepanjang vertebra (tulang belakang) terdapat pola bercak-bercak hitam yang teratur letaknya: mulai dari ubun-ubun, belakang kepala, tengkuk, kemudian membesar dan berubah menjadi pola hitam kecoklatan setengah lingkaran di tiga titik di punggung (dorsum) dan satu di pangkal ekor. Fungsi dari pola warna semacam ini merupakan samaran yang baik di pepagan pohon, sehingga sulit dikenali oleh predator.
Demikian tentang Ciri Khusus Cicak Terbang. Semoga bermanfaat
Cekibar kampung adalah jenis cicak terbang yang kerap dijumpai di Jawa. Kadal ini dikenal dengan nama ilmiah Draco volans Linnaeus, 1758. Nama lokalnya di antaranya adalah cekibar (Betawi), hap-hap (Sunda), dan celeret gombel atau klarap (Jawa). Di Jawa, ada juga yang menyebutnya dengan nama tlarap dan kaki-kaki ( disebut dengan nama kaki-kaki karena kepala cicak terbang berkeriyut seperti kakek-kakek ). Jika dalam bahasa Inggris , cleret gombel disebut gliding lizards atau flying dragon.
Hewan reptil ini menyebar mulai dari Thailand dan Semenanjung Malaya di barat; Kepulauan Filipina di utara; Sumatra, Mentawai, Riau, Natuna, Borneo, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Maluku di timur.Khususnya di Kebumen, Jawa Tengah, saat ini ( Agustus 2015 ) masih sangat banyak cicak terbang di pohon-pohon pekarangan. Terbukti, pada tanggal 7 Agustus 2015 saya jalan-jalan di pekarangan desa Selokerto, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Saya memang sengaja pergi ke pekarangan untuk mencari cleret gombel. Begitu saya masuk di pekarangan, saya langsung melihat cleret gombel di pohon jati, karena posisinya cukup tinggi jadi kamera yang saya bawa tidak dapat menjepretnya dengan hasil yang jelas. Akhirnya saya melanjutkan perjalanan, dan kulihat lagi cicak terbang di pohon albasiah. Dan seterusnya, di hari itu saya menjumpai 5 cicak terbang yang semuanya sulit dijangkau dengan jepretan kamera.
Ciri khusus cicak terbang dan fungsinya
1. Kadal yang berukuran agak kecil, panjang total cleret gombel hingga 200 mm. Cicak terbang memiliki sayap (Patagium) berupa perpanjangan enam pasang tulang rusuk yang diliputi kulit. Sisi atas patagium dengan warna kuning hingga jingga, berbercak hitam. Sisi bawah abu-abu kekuningan, dengan totol-totol hitam. Fungsi sayap ini sebenarnya kurang berfungsi seperti halnya sayap burung, karena cara terbang cleret gombel itu tidak selihai terbangnya burung. Di mana, biasanya dalam kondisi tidak terdesak cleret gombel selalu melakukan persiapan terbang ke pohon lainnya yang tujuan hinggapnya selalu ke pohon yang lebih rendah. Fungsi dari sayap cekibar adalah untuk terbang dari pohon satu ke lainnya, selain itu juga untuk melindungi diri dari serangan musuh. Jika dalam kondisi terdesak, cleret gombel sering jatuh karena sasaran hinggapnya tidak terjangkau.
Cleret Gombel Terbang via Cekibar Terbang
2. Kepala berbingkul-bingkul, bersegi-segi dan berkerinyut seperti kakek-kakek; dengan kantung dagu berwarna kuning (jantan) atau biru cerah (betina), dan sepasang sibir kulit di kiri kanan leher. Rigi mahkota kecil, terletak di sisi belakang kepala. Mata khas kadal agamid, dengan pelupuk tebal menonjol.Fungsi dari kantung dagu cleret gombel yang warnanya berbeda antara yang jantan dengan betina memudahkan cicak terbang mengenali lawan jenisnya.
Cleret Gombel Jantan via flora-faunaindonesia
Cleret Gombel Betina via Wikipedia
Demikian tentang Ciri Khusus Cicak Terbang. Semoga bermanfaat