Belajar Psikologi : Membaca Pikiran Orang Lain
Dalam dunia pendidikan, ilmu psikologi berperan penting dalam upaya membaca pikiran peserta didik . Namun, proses membaca pikiran orang lain bukan hal yang mudah dilakukan. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi perilaku dan sifat manusia. Dalam proses belajar psikologi, kita perlu mempelajari beragam hal berkaitan dengan kejiwaan manusia meliputi pikiran, sikap, perasaan serta proses-proses kejiwaan lainnya.
Tak hanya menggali masalah-masalah kejiwaan manusia, ilmu psikologi juga mengajarkan bagaimana mencari solusi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan kita.
Belajar Psikologi sebagai Dasar Ilmu Membaca Pikiran Orang Lain
Belajar Psikologi dengan berupaya membaca bahasa tubuh ialah komponen penting dari proses membaca pikiran orang lain. Melalui bahasa tubuh, kita bisa memahami dan mengenali emosi dasar seseorang. Saat kita mengamati gerak tubuh seseorang maka dengan mudah kita akan mengenali emosi gembira, marah, sedih bahkan saat pengamatan dilakukan hanya dengan proses pencahayaan yang sangat minim. Selain itu ekspresi wajah juga bisa dijadikan penanda untuk mengenali dan mengatahui tentang apa yang dipikirkan orang lain.
Beberapa ahli psikologi mengungkapkan dasar-dasar ilmu psikologi untuk membantu membaca pikiran orang lain. Berikut ini ulasannya:
1. Pahami dan Kenali Orang Lain
Seorang ahli psikologi bernama William Ickes mengungkapkan bahwa kemampuan seseorang dalam membaca pikiran akan terus meningkat dengan cara berupaya lebih mengenal lawan bicara kita. Apabila kita berinteraksi dengan seseorang selama lebih kurang satu bula kita akan mengenali apa yang ia rasakan dan pikirkan. Hal ini terjadi karena kita takan mampu mengartikan tindakan dan kata-kata orang lain secara lebih tepat setelah melakukan proses pengamatan terkait berbagai situasi dalam kehidupan mereka.
2. Minta Respon/Jawaban Atas Pertanyaan Kita
Seorang ilmuwan psikologi mengungkapkan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa kemampuan membaca pikiran orang lain dapat semakin meningkat dengan cara meminta respon/jawaban atas pertanyaan kita. Misalnya, “Saya mendengar, sepertinya kamu sedang sedih, benar tidak?”
3. Perhatikan Wajah Bagian Atas
Wajah seseorang pada bagian bawah biasanya menunjukkan emosi yang palsu. Seorang profesor neurologi di Universitas Oklahoma bernama Calin Prodan mengungkapkan bahwa wajah bagian atas mampu menunjukkan emosi utama seseorang khususnya bagian sekitar mata.
4. Wajah Terlihat Lebih Ekspresif
Seorang Ilmuwan psikologi bernama Ross Buck mengungkapkan bahwa semakin wajah kita terlihat ekspresif semakin banyak pula kita memperoleh informasi tentang kondisi-kondisi emosional orang lain di sekitar kita.
5. Gestur Tubuh Lebih Rileks dan Santai
Lavinia Plonka seorang penulis buku psikologi menjelaskan bahwa seseorang akan cenderung menyamai diri dengan lawan bicara lewat pola napas dan gestur tubuh yang tampak dalam kesehariannya. Apabila Anda kurang santai dan merasa tegang maka secara tak sadar lawan bicara Anda akan ikut merasakan tegang. Kondisi ini akan membuat lawan bicara Anda menjadi tidak nyaman dan pola pikirnya sulit untuk Anda baca. Sebaiknya ambila napas yang panjang, tersenyumlah lalu tampilkan diri Anda sehingga orang merasa diterima di dekat Anda. Penerimaan dan keterbukaan menjadi modal penting agar siapapun dapat merasa nyaman bersama Anda.
Selain beberapa dasar psikologi di atas, ekspresi emosi juga dapat membantu Anda dalam upaya membaca pikiran orang lain. Namun ekspresi emosi mengalami perbedaan di setiap budaya. Ekspresi sedih di sebuah budaya bisa diinterpretasikan di budaya lain sebagai ekspresi emosi yang lain pula. Apabila Anda ingin membaca pikiran seseorang, unsur budaya dari daerah asal orang tersebut adalah hal penting yang perlu kita perhatikan. Hal ini akan menghindari munculnya kesalahpahaman akibat salah menebak ekspresi emosi seseorang.
Nah, demikianlah ulasan tentang belajar psikologi membaca pikiran orang lain. Belajar psikologi juga erat kaitannya dengan fisiologi manusia seperti genetika dan anatomi. Selain itu secara khusus ilmu psikologi juga mengajarkan ilmu-ilmu sosial antara lain sosiologi, antropologi dan filsafat. Menarik bukan belajar psikologi? Semoga ulasan di atas bermanfaat bagi Anda.
Tak hanya menggali masalah-masalah kejiwaan manusia, ilmu psikologi juga mengajarkan bagaimana mencari solusi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan kita.
Belajar Psikologi sebagai Dasar Ilmu Membaca Pikiran Orang Lain
Belajar Psikologi dengan berupaya membaca bahasa tubuh ialah komponen penting dari proses membaca pikiran orang lain. Melalui bahasa tubuh, kita bisa memahami dan mengenali emosi dasar seseorang. Saat kita mengamati gerak tubuh seseorang maka dengan mudah kita akan mengenali emosi gembira, marah, sedih bahkan saat pengamatan dilakukan hanya dengan proses pencahayaan yang sangat minim. Selain itu ekspresi wajah juga bisa dijadikan penanda untuk mengenali dan mengatahui tentang apa yang dipikirkan orang lain.
Beberapa ahli psikologi mengungkapkan dasar-dasar ilmu psikologi untuk membantu membaca pikiran orang lain. Berikut ini ulasannya:
1. Pahami dan Kenali Orang Lain
Seorang ahli psikologi bernama William Ickes mengungkapkan bahwa kemampuan seseorang dalam membaca pikiran akan terus meningkat dengan cara berupaya lebih mengenal lawan bicara kita. Apabila kita berinteraksi dengan seseorang selama lebih kurang satu bula kita akan mengenali apa yang ia rasakan dan pikirkan. Hal ini terjadi karena kita takan mampu mengartikan tindakan dan kata-kata orang lain secara lebih tepat setelah melakukan proses pengamatan terkait berbagai situasi dalam kehidupan mereka.
2. Minta Respon/Jawaban Atas Pertanyaan Kita
Seorang ilmuwan psikologi mengungkapkan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa kemampuan membaca pikiran orang lain dapat semakin meningkat dengan cara meminta respon/jawaban atas pertanyaan kita. Misalnya, “Saya mendengar, sepertinya kamu sedang sedih, benar tidak?”
3. Perhatikan Wajah Bagian Atas
Wajah seseorang pada bagian bawah biasanya menunjukkan emosi yang palsu. Seorang profesor neurologi di Universitas Oklahoma bernama Calin Prodan mengungkapkan bahwa wajah bagian atas mampu menunjukkan emosi utama seseorang khususnya bagian sekitar mata.
4. Wajah Terlihat Lebih Ekspresif
Seorang Ilmuwan psikologi bernama Ross Buck mengungkapkan bahwa semakin wajah kita terlihat ekspresif semakin banyak pula kita memperoleh informasi tentang kondisi-kondisi emosional orang lain di sekitar kita.
5. Gestur Tubuh Lebih Rileks dan Santai
Lavinia Plonka seorang penulis buku psikologi menjelaskan bahwa seseorang akan cenderung menyamai diri dengan lawan bicara lewat pola napas dan gestur tubuh yang tampak dalam kesehariannya. Apabila Anda kurang santai dan merasa tegang maka secara tak sadar lawan bicara Anda akan ikut merasakan tegang. Kondisi ini akan membuat lawan bicara Anda menjadi tidak nyaman dan pola pikirnya sulit untuk Anda baca. Sebaiknya ambila napas yang panjang, tersenyumlah lalu tampilkan diri Anda sehingga orang merasa diterima di dekat Anda. Penerimaan dan keterbukaan menjadi modal penting agar siapapun dapat merasa nyaman bersama Anda.
Selain beberapa dasar psikologi di atas, ekspresi emosi juga dapat membantu Anda dalam upaya membaca pikiran orang lain. Namun ekspresi emosi mengalami perbedaan di setiap budaya. Ekspresi sedih di sebuah budaya bisa diinterpretasikan di budaya lain sebagai ekspresi emosi yang lain pula. Apabila Anda ingin membaca pikiran seseorang, unsur budaya dari daerah asal orang tersebut adalah hal penting yang perlu kita perhatikan. Hal ini akan menghindari munculnya kesalahpahaman akibat salah menebak ekspresi emosi seseorang.
Nah, demikianlah ulasan tentang belajar psikologi membaca pikiran orang lain. Belajar psikologi juga erat kaitannya dengan fisiologi manusia seperti genetika dan anatomi. Selain itu secara khusus ilmu psikologi juga mengajarkan ilmu-ilmu sosial antara lain sosiologi, antropologi dan filsafat. Menarik bukan belajar psikologi? Semoga ulasan di atas bermanfaat bagi Anda.