Pendidikan di Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda
Bagaimana pendidikan di Indonesia pada saat penjajahan Belanda?_Belanda menjajah Indonesia sangat lama, hingga beratus tahun lamanya yakni 350 tahun atau 3,5 abad. Di masa itu, banyak sekali peristiwa sedih/memilukan yang sulit dilupakan, mulai dari perbudakan, pembunuhan dan kejahatan lainnya. Tak hanya itu, Belanda juga mulai menguasai hasil bumi yang sangat melimpah.
Dari peristiwa memilukan pada masa penjajahan Belanda, untungnya masih ada hal menguntungkan di mana pada waktu itu Belanda membuat sebuah tempat untuk anak-anaknya guna mendapat pendidikan.
Pendidikan tersebut memang tidak diperuntukan bagi warga pribumi, akan tetapi untuk keturunan Belanda dan para bangsawan saja. Walaupun begitu, lambat laun, warga pribumi mulai bisa merasakan pendidikan yang dibuat oleh Belanda tersebut, khususnya warga pribumi dari keturunan ningrat atau pejabat.
Nah, untuk lebih mendetail lagi terkait sejarah pendidikan di Indonesia pada masa Belanda, Anda bisa simak ulasan berikut.
Pendidikan Pada Masa Penjajahan Belanda
Pendidikan di masa penjajahan Belanda terbagi menjadi dua bagian, yaitu pada periode VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) dan pada periode pemerintahan Hindia Belanda (Nederlands Indie).
1. Periode VOC
Pada masa VOC ini Belanda masuk ke Indonesia bukan untuk menjajah, melainkan untuk berdagang saja. Akan tetapi semakin lama berada di Indonesia yang memiliki hasil bumi yang sangat melimpah, muncullah hasrat untuk menguasai kekayaan yang ada. Dan pada akhirnya setelah beberapa tahun mengangkut hasil bumi ke negaranya sendiri, Belanda pun menetap dan membuat kantor sebagai tempat komersial mereka. Setelah melalui peperangan kolonial pada abad ke 20, Indonesia jatuh dalam pemerintahan Belanda dan resmi menjadi jajahan Belanda.
Pada masa ini, Belanda tidak memberikan kepedulian lebih terhadap kehidupan orang Indonesia termasuk pada pendidikannya. Setelah cukup lama berada di Indonesia, Belanda mulai menyebarkan pendidikan agama kepercayaan mereka kepada penduduk Indonesia.
2. Pemerintahan Hindia Belanda
Setelah dibubarkanya VOC, pendidikan di Indonesia mulai diperbaharui secara keseluruhannya. Sebab, pada masa VOC terdahulu pendidikan yang ada dianggap gagal oleh para petinggi Belanda.
Melalui ide liberal serta Enlightenment, pemerintah Belanda berharap dapat mengembangkan pendidikan yang mengarah pada kemajuan sosial-ekonomi. Bentuk pendidikan yang dibuat oleh Belanda di Indonesia dibuktikan dengan terbentuknya sekolah pertama khusus keturunan Belanda di Jakarta pada tahun 1817. Dan sekolah ini mempelopori terbentuknya sekolah-sekolah lain di berbagai daerah di Indonesia.
Seorang Gubernur Belanda pernah memberikan intruksi kepada bawahannya untuk membuat sekolah yang dikhususkan untuk kalangan penduduk pribumi. Akan tetapi, lambat laun, sekolah yang ada tidak dapat berjalan lancar karena pendidikannya yang tidak terstruktur.
Setelah melalui berbagai peristiwa yang menyakitkan rakyat Indonesia berupa kerja rodi dan sistem tanam paksa, akhirnya terbentuklah Undang-Undang pengajaran bagi bumi putra yang disebut Indisch Staatsblad pada tahun 1893. Undang-Undang ini mengatur tentang pembagian sekolah penduduk pribumi seperti sekolah kelas 1 diperuntukkan bagi keturunan priyai dan orang terpandang, serta sekolah kelas 2 diperuntukkan bagi kalangan rakyat jelata.
a. Kelas I
Kelas satu ditujukan untuk orang akan dijadikan sebagai pegawai pemerintahan sampai pegawai perusahaan. Sekolah kelas 1 ini dilakukan selama 5 tahun dengan mata pelajaran berupa baca, tulis, hitung, pengetahuan alam, pengetahuan sejarah, ilmu bumi, ilmu ukur, dan menggambar.
b. Kelas II
Kelas II dibuat untuk memberikan pengajaran kepada seluruh penduduk pribumi. Masa pendidikan ini pun cukup 3 tahun saja dengan materi pelajaran berupa baca, tulis dan hitung saja.
Sekolah kelas 1 disebut sebagai Hollands Inlandse School (HIS) dengan penggunaan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantarnya. Sementara kelas 2 disebut sebagai sekolah Vervolg atau sekolah sambungan dan dijadikan sebagai sekolah lanjutan.
Demikianlah ulasan tentang pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Semoga bermanfaat.
Dari peristiwa memilukan pada masa penjajahan Belanda, untungnya masih ada hal menguntungkan di mana pada waktu itu Belanda membuat sebuah tempat untuk anak-anaknya guna mendapat pendidikan.
Pendidikan tersebut memang tidak diperuntukan bagi warga pribumi, akan tetapi untuk keturunan Belanda dan para bangsawan saja. Walaupun begitu, lambat laun, warga pribumi mulai bisa merasakan pendidikan yang dibuat oleh Belanda tersebut, khususnya warga pribumi dari keturunan ningrat atau pejabat.
Nah, untuk lebih mendetail lagi terkait sejarah pendidikan di Indonesia pada masa Belanda, Anda bisa simak ulasan berikut.
Pendidikan Pada Masa Penjajahan Belanda
Pendidikan di masa penjajahan Belanda terbagi menjadi dua bagian, yaitu pada periode VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) dan pada periode pemerintahan Hindia Belanda (Nederlands Indie).
1. Periode VOC
Pada masa VOC ini Belanda masuk ke Indonesia bukan untuk menjajah, melainkan untuk berdagang saja. Akan tetapi semakin lama berada di Indonesia yang memiliki hasil bumi yang sangat melimpah, muncullah hasrat untuk menguasai kekayaan yang ada. Dan pada akhirnya setelah beberapa tahun mengangkut hasil bumi ke negaranya sendiri, Belanda pun menetap dan membuat kantor sebagai tempat komersial mereka. Setelah melalui peperangan kolonial pada abad ke 20, Indonesia jatuh dalam pemerintahan Belanda dan resmi menjadi jajahan Belanda.
Pada masa ini, Belanda tidak memberikan kepedulian lebih terhadap kehidupan orang Indonesia termasuk pada pendidikannya. Setelah cukup lama berada di Indonesia, Belanda mulai menyebarkan pendidikan agama kepercayaan mereka kepada penduduk Indonesia.
2. Pemerintahan Hindia Belanda
Setelah dibubarkanya VOC, pendidikan di Indonesia mulai diperbaharui secara keseluruhannya. Sebab, pada masa VOC terdahulu pendidikan yang ada dianggap gagal oleh para petinggi Belanda.
Melalui ide liberal serta Enlightenment, pemerintah Belanda berharap dapat mengembangkan pendidikan yang mengarah pada kemajuan sosial-ekonomi. Bentuk pendidikan yang dibuat oleh Belanda di Indonesia dibuktikan dengan terbentuknya sekolah pertama khusus keturunan Belanda di Jakarta pada tahun 1817. Dan sekolah ini mempelopori terbentuknya sekolah-sekolah lain di berbagai daerah di Indonesia.
Seorang Gubernur Belanda pernah memberikan intruksi kepada bawahannya untuk membuat sekolah yang dikhususkan untuk kalangan penduduk pribumi. Akan tetapi, lambat laun, sekolah yang ada tidak dapat berjalan lancar karena pendidikannya yang tidak terstruktur.
Setelah melalui berbagai peristiwa yang menyakitkan rakyat Indonesia berupa kerja rodi dan sistem tanam paksa, akhirnya terbentuklah Undang-Undang pengajaran bagi bumi putra yang disebut Indisch Staatsblad pada tahun 1893. Undang-Undang ini mengatur tentang pembagian sekolah penduduk pribumi seperti sekolah kelas 1 diperuntukkan bagi keturunan priyai dan orang terpandang, serta sekolah kelas 2 diperuntukkan bagi kalangan rakyat jelata.
a. Kelas I
Kelas satu ditujukan untuk orang akan dijadikan sebagai pegawai pemerintahan sampai pegawai perusahaan. Sekolah kelas 1 ini dilakukan selama 5 tahun dengan mata pelajaran berupa baca, tulis, hitung, pengetahuan alam, pengetahuan sejarah, ilmu bumi, ilmu ukur, dan menggambar.
b. Kelas II
Kelas II dibuat untuk memberikan pengajaran kepada seluruh penduduk pribumi. Masa pendidikan ini pun cukup 3 tahun saja dengan materi pelajaran berupa baca, tulis dan hitung saja.
Sekolah kelas 1 disebut sebagai Hollands Inlandse School (HIS) dengan penggunaan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantarnya. Sementara kelas 2 disebut sebagai sekolah Vervolg atau sekolah sambungan dan dijadikan sebagai sekolah lanjutan.
Demikianlah ulasan tentang pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Semoga bermanfaat.