Pengertian dan Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran beserta Kelebihan-Kekurangannya
Pengertian Pendekatan Pembelajaran dan Macam-Macamnya_Dalam pembelajaran selalu berkaitan dengan pendekatan pembelajaran agar suatu proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai tujuannya. Apa itu pendekatan pembelajaran? Nah, berikut ini pengertian dan macam-macam pendekatan pembelajaran.
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang atau titik tolak terhadap suatu proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga diartikan sebagai langkah awal pembentukan ide dalam menanggapi suatu masalah, khususnya dalam proses pembelajaran.
B. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu pendekatan kontekstual serta pendekatan konvensional (tradisional).
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menempatkan peserta didik dalam konteks yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang dipelajari. Selain itu, pendekatan pembelajaran kontekstual juga memperhatikan faktor kebutuhan siswa secara individu dan peran guru.
Hull's dan Sounders menjelaskan bahwa di dalam pembelajaran kontekstual, siswa dirangsang untuk menemukan hubungan dari makna antara ide abstrak dengan penerapan praktis dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Dalam hal ini siswa menghubungkan konsep melalui sebuah penemuan, penguatan, dan keterhubungan. Pembelajaran kontekstual menuntut guru untuk mendesain lingkungan belajar yang menjadi gabungan beberapa bentuk pengalaman menjadi suatu pembelajaran dengan bertujuan untuk mencapai hasil.
Pendekatan pembelajaran kontekstual disebut juga dengan istilah Contextual Learning (CTL). CTL menjadi sebuah sistem yang merangsang otak setiap individu untuk menyusun pola-pola yang akan mewujudkan makna dan menghubungkan muatan akademis dengan kehidupan siswa sehari-hari.
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual ini akan mendorong siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya mengetahui materi akademis saja, namun menghubungkan materi akademis di sekolah dengan dengan kehidupan nyata di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
2. Pendekatan Konvensional (Tradisional)
Pendekatan konvensional merupakan pendekatan pembelajaran dengan cara menyampaikan materi kepada siswa di mana siswa yang dipandang sebagai objek penerima materi dari guru. Pendekatan konvensional dikenal juga dengan sebutan metode ceramah, karena guru memberikan bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan atau penuturan secara lisan.
Pembelajaran dengan pendekatan ini berlangsung secara satu arah, yaitu guru memberikan ide (gagasan), materi ataupun informasi, sementara siswa menerimanya.
Dalam pembelajaran ini, komunikasi hanya berpusat kepada guru, sementara siswa hanya menerima penjelasan, mencatat, dan hanya memiliki kesempatan untuk sesekali bertanya. Hal ini tentu membuat siswa sebagai subjek penerima informasi secara pasif.
C. Kelemahan dan Keunggulan Pendekatan Pembelajaran
Kedua pendekatan pembelajaran tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Berikut ini kami sajikan kelemahan dan keunggulan pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional.
1. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual
a. Keunggulan pendekatan pembelajaran kontekstual
a. Keunggulan pendekatan pembelajaran konvesional
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang atau titik tolak terhadap suatu proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga diartikan sebagai langkah awal pembentukan ide dalam menanggapi suatu masalah, khususnya dalam proses pembelajaran.
B. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu pendekatan kontekstual serta pendekatan konvensional (tradisional).
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menempatkan peserta didik dalam konteks yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang dipelajari. Selain itu, pendekatan pembelajaran kontekstual juga memperhatikan faktor kebutuhan siswa secara individu dan peran guru.
Hull's dan Sounders menjelaskan bahwa di dalam pembelajaran kontekstual, siswa dirangsang untuk menemukan hubungan dari makna antara ide abstrak dengan penerapan praktis dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Dalam hal ini siswa menghubungkan konsep melalui sebuah penemuan, penguatan, dan keterhubungan. Pembelajaran kontekstual menuntut guru untuk mendesain lingkungan belajar yang menjadi gabungan beberapa bentuk pengalaman menjadi suatu pembelajaran dengan bertujuan untuk mencapai hasil.
Pendekatan pembelajaran kontekstual disebut juga dengan istilah Contextual Learning (CTL). CTL menjadi sebuah sistem yang merangsang otak setiap individu untuk menyusun pola-pola yang akan mewujudkan makna dan menghubungkan muatan akademis dengan kehidupan siswa sehari-hari.
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual ini akan mendorong siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya mengetahui materi akademis saja, namun menghubungkan materi akademis di sekolah dengan dengan kehidupan nyata di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
2. Pendekatan Konvensional (Tradisional)
Pendekatan konvensional merupakan pendekatan pembelajaran dengan cara menyampaikan materi kepada siswa di mana siswa yang dipandang sebagai objek penerima materi dari guru. Pendekatan konvensional dikenal juga dengan sebutan metode ceramah, karena guru memberikan bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan atau penuturan secara lisan.
Pembelajaran dengan pendekatan ini berlangsung secara satu arah, yaitu guru memberikan ide (gagasan), materi ataupun informasi, sementara siswa menerimanya.
Dalam pembelajaran ini, komunikasi hanya berpusat kepada guru, sementara siswa hanya menerima penjelasan, mencatat, dan hanya memiliki kesempatan untuk sesekali bertanya. Hal ini tentu membuat siswa sebagai subjek penerima informasi secara pasif.
C. Kelemahan dan Keunggulan Pendekatan Pembelajaran
Kedua pendekatan pembelajaran tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Berikut ini kami sajikan kelemahan dan keunggulan pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional.
1. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual
a. Keunggulan pendekatan pembelajaran kontekstual
- Pembelajaran lebih bermakna karena siswa melakukan sendiri kegiatan yang berhubungan dengan materi pelajaran.
- Pembelajaran lebih produktif karena mampu menumbuhkan penguatan konsep pada siswa.
- Menutut siswa menemukan sendiri makna materi pembelajaran bukan menghafal.
- Menumbuhkan keberanian siswa mengemukakan pendapat.
- Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang materi.
- Menumbuhkan kemampuan bekerjasama dengan teman.
- Siswa membuat kesimpulan sendiri kegiatan pembelajaran.
- Bagi siswa yang tidak mengikuti pembelajaran, tidak dapat memperoleh pengetahuan atau pengalaman yang sama dengan siswa lainnya.
- Siswa harus menyesuaikan dengan kelompoknya.
- Beberapa siswa yang tidak senang apabila disuruh bekerjasama.
a. Keunggulan pendekatan pembelajaran konvesional
- Pengajaran terencana, silabus dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat.
- Mudah dilaksanakan di kelas besar ataupun kelas kecil.
- Tidak banyak memerlukan alat bantu.
- Dapat digunakan sebagai penambah bahan baca.
- Menghalangi respon mengajar.
- Memerlukan pengajar yang dapat menjadi pembicara yang baik.
- Pembicara harus menguasai pokok materi.
- Membatasi daya ingat siswa.