Metode Belajar Matematika yang Menyenangkan
Metode Belajar Matematika yang Menyenangkan_Banyak orang yang beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sangat membosankan dan sulit dipelajari. Padahal sebenarnya matematika itu terasa sulit karena pemilihan metode belajar matematika yang kurang tepat. Bagi Anda yang berprofesi sebagai guru atau seorang ibu yang ingin mengajari matematika kepada murid atau anak, idealnya tentu Anda harus mengetahui metode yang tepat. Dan saat ini sudah banyak ditemukan metode belajar matematika yang sangat mengasyikkan sehingga lebih mudah dipahami.
Beberapa Metode Belajar Matematika yang Mengasyikkan/Menyenangkan
1. Metode Kumon
Metode Kumon dalam pembelajaran matematika pertama sekali ditemukan oleh seorang guru matematika di Jepang yang bernama Turo Kumon. Metode Kumon adalah metode belajar perseorangan yang disesuaikan dengan kemampuan anak. Tujuannya adalah menggali potensi dan mengembangkan kemampuan anak semaksimal mungkin.
Setiap harinya murid akan diberikan lembar kerja yang harus mereka kerjakan di rumah untuk melatih pemahaman mereka.Pada metode ini, level awal untuk setiap anak ditentukan oleh materi yang dapat mereka kerjakan dengan mudah, tepat dan tanpa kesalahan. Jadi soal yang diberikan pada lembaran kerja sudah dirancang secara sistematis dan disesuaikan dengan kemampuan murid.
Selain itu, lembar kerja disusun dengan sangat cermat dimana perbedaan antar topik tidak terlalu senjang sehingga memungkin murid untuk mengerjakan level yang lebih tinggi tanpa kesulitan yang berarti.
2. Metode Gasing
Metode gasing diciptakan oleh Prof. Yohanes Surya. Metode ini dirancang agar murid dapat mempelajari matematika secara gampang, asyik dan menyenangkan, tujuannya adalah agar image matematika itu sulit bisa terbantahkan.
Dalam metode gasing, proses pembalajaran dilakukan secara bertahap, setiap langkah disusun sedemikian rupa dan penguasaan materi dibangun dari materi sebelumnya. Dengan demikian murid dapat melihat korelasi antara satu konsep dnegan konsep lainnya tanpa melupakan konsep yang sudah dipelajari sebelumnya.
Metode ini murid juga dibiarkan untuk bermain dan berekplorasi dengan alat peraga sehingga mereka benar-benar dapat mengetahui konsep yang sedang dipelajari. Sehingga mereka dapat memahami hal-hal abstrak melalui hal konkrit agar lebih mudah dipahami.
3. Metode Jarimatika
Metode belajar matematik yang selanjutnya adalah jarimatika yang merupakan singkatan dari kata jari dan matematika. Metode ini dikembangkan oleh Septi Peni Wulandari pada tahun 2000. Sesuai dengan namanya, metode belajar matematika jarimatika adalah model menghitung dengan menggunakan tangan. Dengan menggunakan rumus dan pola tertentu, murid dapat meyelesaikan soal menghitung lebih cepat hanya dengan mengandalkan tanga saja.
Metode ini diawali dengan pengenalan konsep dan lambing bilangan, operasi hitungan dan penerapannya dalam jari-jari. Jaritmatika sangat efektif untuk membantu anak usia dini belajar menghitung. Selain itu, metode jaritmatika juga sangat menyenangkan, apalagi jika dilakukan secara bersamaan, karena murid akan berlomba menggerakkan jari mereka untuk mendapatkan hasil dari soal hitungan yang diberikan.
4. Metode Sempoa
Metode belajar matematika dengan menggunakan sempoa merupakan metode yang sudah tua. Metode ini menggunakan sempoa yang merupakan alat hitung kuno yang sudah diperbaharui sesuai dengan kaidah-kaidah aritmatika sehingga mudah dicerna.
Matode ini memberikan beberapa manfaat bagi murid, seperti: merangsang potensi otak agar dapat berkembang dan mencapai fungsi maksimal, melatih logika dan sistematika berfikir, melatih imajinasi dan daya berfikir, melatih konsentrasi dan daya ingat serta meningkatkan ketelitian dalam berfikir.
5. Matode Mathmagic
Mathmagic merupakan metode belajar matematika yang dirancang oleh Ariesandi Setyono. Pemahaman terhadap konsep dasar matematika lebih diutamakan daam metode ini, caranya adalah dengan memanfaatkan berbagai macam jenis permainan yang kemas secara menarik.
Permainan tersebut selain menyenangkan juga memancing rasa ingin tahu murid untuk menyelesaikannya, sehingga roses belajar akan terasa menyenangkan. Metode mathcmagic juga membantu meningkatkan kepercayaan diri murid sehingga mereka berani mencoba menyelesaikan soal yang diberikan.
Itulah berbagai metode belajar matematika yang dapat diterapkan bagi peserta didik atau putra/putri Anda. Kita harus pintar-pintar memilih metode belajar matematika yang mana yang sesuai dengan murid atau anak.
Beberapa Metode Belajar Matematika yang Mengasyikkan/Menyenangkan
1. Metode Kumon
Metode Kumon dalam pembelajaran matematika pertama sekali ditemukan oleh seorang guru matematika di Jepang yang bernama Turo Kumon. Metode Kumon adalah metode belajar perseorangan yang disesuaikan dengan kemampuan anak. Tujuannya adalah menggali potensi dan mengembangkan kemampuan anak semaksimal mungkin.
Setiap harinya murid akan diberikan lembar kerja yang harus mereka kerjakan di rumah untuk melatih pemahaman mereka.Pada metode ini, level awal untuk setiap anak ditentukan oleh materi yang dapat mereka kerjakan dengan mudah, tepat dan tanpa kesalahan. Jadi soal yang diberikan pada lembaran kerja sudah dirancang secara sistematis dan disesuaikan dengan kemampuan murid.
Selain itu, lembar kerja disusun dengan sangat cermat dimana perbedaan antar topik tidak terlalu senjang sehingga memungkin murid untuk mengerjakan level yang lebih tinggi tanpa kesulitan yang berarti.
2. Metode Gasing
Metode gasing diciptakan oleh Prof. Yohanes Surya. Metode ini dirancang agar murid dapat mempelajari matematika secara gampang, asyik dan menyenangkan, tujuannya adalah agar image matematika itu sulit bisa terbantahkan.
Dalam metode gasing, proses pembalajaran dilakukan secara bertahap, setiap langkah disusun sedemikian rupa dan penguasaan materi dibangun dari materi sebelumnya. Dengan demikian murid dapat melihat korelasi antara satu konsep dnegan konsep lainnya tanpa melupakan konsep yang sudah dipelajari sebelumnya.
Metode ini murid juga dibiarkan untuk bermain dan berekplorasi dengan alat peraga sehingga mereka benar-benar dapat mengetahui konsep yang sedang dipelajari. Sehingga mereka dapat memahami hal-hal abstrak melalui hal konkrit agar lebih mudah dipahami.
3. Metode Jarimatika
Metode belajar matematik yang selanjutnya adalah jarimatika yang merupakan singkatan dari kata jari dan matematika. Metode ini dikembangkan oleh Septi Peni Wulandari pada tahun 2000. Sesuai dengan namanya, metode belajar matematika jarimatika adalah model menghitung dengan menggunakan tangan. Dengan menggunakan rumus dan pola tertentu, murid dapat meyelesaikan soal menghitung lebih cepat hanya dengan mengandalkan tanga saja.
Metode ini diawali dengan pengenalan konsep dan lambing bilangan, operasi hitungan dan penerapannya dalam jari-jari. Jaritmatika sangat efektif untuk membantu anak usia dini belajar menghitung. Selain itu, metode jaritmatika juga sangat menyenangkan, apalagi jika dilakukan secara bersamaan, karena murid akan berlomba menggerakkan jari mereka untuk mendapatkan hasil dari soal hitungan yang diberikan.
4. Metode Sempoa
Metode belajar matematika dengan menggunakan sempoa merupakan metode yang sudah tua. Metode ini menggunakan sempoa yang merupakan alat hitung kuno yang sudah diperbaharui sesuai dengan kaidah-kaidah aritmatika sehingga mudah dicerna.
Matode ini memberikan beberapa manfaat bagi murid, seperti: merangsang potensi otak agar dapat berkembang dan mencapai fungsi maksimal, melatih logika dan sistematika berfikir, melatih imajinasi dan daya berfikir, melatih konsentrasi dan daya ingat serta meningkatkan ketelitian dalam berfikir.
5. Matode Mathmagic
Mathmagic merupakan metode belajar matematika yang dirancang oleh Ariesandi Setyono. Pemahaman terhadap konsep dasar matematika lebih diutamakan daam metode ini, caranya adalah dengan memanfaatkan berbagai macam jenis permainan yang kemas secara menarik.
Permainan tersebut selain menyenangkan juga memancing rasa ingin tahu murid untuk menyelesaikannya, sehingga roses belajar akan terasa menyenangkan. Metode mathcmagic juga membantu meningkatkan kepercayaan diri murid sehingga mereka berani mencoba menyelesaikan soal yang diberikan.
Itulah berbagai metode belajar matematika yang dapat diterapkan bagi peserta didik atau putra/putri Anda. Kita harus pintar-pintar memilih metode belajar matematika yang mana yang sesuai dengan murid atau anak.