Hindari Beberapa Kesalahan Ini Saat Anda Mengatur Keuangan Anak
Hindari Beberapa Kesalahan Ini Saat Anda Mengatur Keuangan Anak_Sebagai orang tua, tentunya Anda ingin memberikan yang terbaik bagi putra/putri Anda. Baik itu dari pola pengasuhannya, pendidikannya, hingga pemenuhan kebutuhannya. Dan untuk itu semua, Anda perlu pintar-pintar mengatur keuangan putra/putri Anda. Ini perlu Anda lakukan Agar putra/putri Anda memiliki kehidupan yang lebih baik nantinya. Nah sok pasti semua orang tua berharap anak-anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik kan? Tapi seringkali keinginan seperti ini memunculkan pemahaman yang salah, dan membuat para orang tua melakukan proses pengaturan dan pendidikan tentang mengatur uang yang salah untuk anaknya. Dan jika kesalahan ini terjadi, maka dampaknya bisa sangat fatal bagi anak.
Agar hal semacam ini tidak terjadi pada putra/putri Anda, maka Anda perlu mengenali beberapa kesalahan saat mengatur keuangan, seperti yang kami rangkum berikut ini.
Kesalahan Dalam Mengatur Keuangan Anak
1. Menuruti Semua Keinginan Anak
Anak adalah anugerah yang luar biasa. Sehingga sangat wajar jika orang tua sangat menyayangi dan mencintai anak lebih dari apapun. Dan karena hal ini pula lah, orang tua seringkali tergoda untuk menuruti semua keinginan anak. Mendengar anak merengek minta sesuatu saja, rasanya ingin segera mewujudkan keinginannya.
Tapi, apakah menuruti semua keinginan anak merupakan cara mendidik dan mengasuh yang baik? Sekalipun kita memiliki banyak uang, dan mampu memenuhi semua keinginan anak, tapi kita pun perlu mengajarkan anak berjuang dan bersabar dengan proses. Kita sebagai orang tua perlu mengajarkan bahwa segala sesuatu tidak bisa didapatkan begitu saja, perlu usaha, perlu kerja keras, dan perlu kesabaran. Dan pendidikan seperti ini tidak akan tercipta jika Anda menuruti semua keinginan anak.
2. Tidak Memperkenalkan Cara Menggunakan Uang
Memiliki Anak yang hemat dan pAndai mengatur keuangannya, pasti menjadi idaman para orang tua. Tapi keinginan semacam ini seringkali disalah artikan dengan tidak memperkenalkan uang dan cara menggunakan uang kepada anak. Harapannya anak nggak bisa jajan sendiri. Hasilnya, anak tersebut memang tidak mengenal uang dan tidak bisa menggunakan uang.
Jika hal seperti ini terjadi, apakah dampaknya baik bagi anak? Walau bagaimana pun, anak perlu tau nilai uang dan cara menggunakannya. Apabila anak tergoda untuk terus membelanjakan uangnya, maka di sanalah peran kita membangun pemahaman. Pemahaman dan keterampilan untuk menggunakan uang secara bijak. Jika dilatih terus menerus, ini akan berdampak positif pada keterampilan anak mengatur keuangannya saat dewasa nanti.
3. Kurang Memprioritaskan Dana Pendidikan
Sejak anak berada di dalam kandungan, maka Anda sudah perlu memprioritaskan sebagian penghasilan Anda untuk dana pendidikan anak. Sisihkan secara rutin dengan persentase yang stabil. Jika hal ini tidak Anda lakukan, maka kebutuhan-kebutuhan lain akan segera mengambil porsi dan merusak rencana keuangan Anda.
Apabila dana pendidikan sudah Anda siapkan jauh-jauh hari, maka saatnya nanti anak Anda masuk sekolah, Anda tidak akan kelimpungan mencari dana lagi, sehingga fokusnya bisa dialihkan untuk mencari sekolah yang terbaik bagi anak. Bukankah Anda ingin pendidikan yang terbaik buat anak Anda?
4. Memberikan Uang Jajan Berlebihan
Sayang kepada anak tentunya menjadi keharusan semua orang tua, tapi tidak dengan memberikan uang jajan berlebihan. Anak-anak perlu belajar berhemat dan prihatin, serta tidak terjerumus ke dalam gaya hidup yang konsumtif. Kalau perlu, berikan mereka uang jajan hanya jika mereka melaksanakan tugas yang disepakati. Dengan demikian, anak-anak lebih menghargai uang yang dimiliki.
Nah, mulai saat ini pastikan Anda menerapkan cara mengatur keuangan anak yang benar dan menghindari kesalahan-kesalahan di atas.
Agar hal semacam ini tidak terjadi pada putra/putri Anda, maka Anda perlu mengenali beberapa kesalahan saat mengatur keuangan, seperti yang kami rangkum berikut ini.
Kesalahan Dalam Mengatur Keuangan Anak
1. Menuruti Semua Keinginan Anak
Anak adalah anugerah yang luar biasa. Sehingga sangat wajar jika orang tua sangat menyayangi dan mencintai anak lebih dari apapun. Dan karena hal ini pula lah, orang tua seringkali tergoda untuk menuruti semua keinginan anak. Mendengar anak merengek minta sesuatu saja, rasanya ingin segera mewujudkan keinginannya.
Tapi, apakah menuruti semua keinginan anak merupakan cara mendidik dan mengasuh yang baik? Sekalipun kita memiliki banyak uang, dan mampu memenuhi semua keinginan anak, tapi kita pun perlu mengajarkan anak berjuang dan bersabar dengan proses. Kita sebagai orang tua perlu mengajarkan bahwa segala sesuatu tidak bisa didapatkan begitu saja, perlu usaha, perlu kerja keras, dan perlu kesabaran. Dan pendidikan seperti ini tidak akan tercipta jika Anda menuruti semua keinginan anak.
2. Tidak Memperkenalkan Cara Menggunakan Uang
Memiliki Anak yang hemat dan pAndai mengatur keuangannya, pasti menjadi idaman para orang tua. Tapi keinginan semacam ini seringkali disalah artikan dengan tidak memperkenalkan uang dan cara menggunakan uang kepada anak. Harapannya anak nggak bisa jajan sendiri. Hasilnya, anak tersebut memang tidak mengenal uang dan tidak bisa menggunakan uang.
Jika hal seperti ini terjadi, apakah dampaknya baik bagi anak? Walau bagaimana pun, anak perlu tau nilai uang dan cara menggunakannya. Apabila anak tergoda untuk terus membelanjakan uangnya, maka di sanalah peran kita membangun pemahaman. Pemahaman dan keterampilan untuk menggunakan uang secara bijak. Jika dilatih terus menerus, ini akan berdampak positif pada keterampilan anak mengatur keuangannya saat dewasa nanti.
3. Kurang Memprioritaskan Dana Pendidikan
Sejak anak berada di dalam kandungan, maka Anda sudah perlu memprioritaskan sebagian penghasilan Anda untuk dana pendidikan anak. Sisihkan secara rutin dengan persentase yang stabil. Jika hal ini tidak Anda lakukan, maka kebutuhan-kebutuhan lain akan segera mengambil porsi dan merusak rencana keuangan Anda.
Apabila dana pendidikan sudah Anda siapkan jauh-jauh hari, maka saatnya nanti anak Anda masuk sekolah, Anda tidak akan kelimpungan mencari dana lagi, sehingga fokusnya bisa dialihkan untuk mencari sekolah yang terbaik bagi anak. Bukankah Anda ingin pendidikan yang terbaik buat anak Anda?
4. Memberikan Uang Jajan Berlebihan
Sayang kepada anak tentunya menjadi keharusan semua orang tua, tapi tidak dengan memberikan uang jajan berlebihan. Anak-anak perlu belajar berhemat dan prihatin, serta tidak terjerumus ke dalam gaya hidup yang konsumtif. Kalau perlu, berikan mereka uang jajan hanya jika mereka melaksanakan tugas yang disepakati. Dengan demikian, anak-anak lebih menghargai uang yang dimiliki.
Nah, mulai saat ini pastikan Anda menerapkan cara mengatur keuangan anak yang benar dan menghindari kesalahan-kesalahan di atas.