10 Cara Membentuk Pola Pikir Anak agar Memiliki Mindset Positif
Cara Membentuk Pola Pikir Anak agar Memiliki Mindset Positif_Anak zaman sekarang tumbuhkembang di alam pergaulan kehidupan yang sarat akan tantangan. Pola pikir positif sangat penting untuk kesehatan dan kualitas hidup anak. Jika seseorang memiliki pola pikir yang positif, Ia akan mampu menangkal pikiran-pikiran negatif, tidak mudah frustasi, dan selalu mensyukuri kehidupannya. Hal inilah yang menjadikan hidupnya berkualitas. Nah berikut ini kami akan berikan tips atau beberapa cara agar anak memiliki pola pikir yang positif.
Cara Membentuk Pola Pikir Anak agar Memiliki Mindset Positif
1. Ajarkan untuk memandang dari berbagai sisi
Jika anak mengalami suatu kondisi yang buruk, ajarkanlah Ia untuk memandang dari berbagai sisi. Suruhlah Ia untuk melihat sisi positif dan negatifnya sehingga akan terbentuk pola pikir bahwa sebenarnya itu adalah hal yang baik, namun masih memiliki kekurangan.
2. Ajari untuk mengendalikan emosi, bersikap tenang dan tidak tegesa-gesa
Sebuah permasalahan tidak akan selesai hanya dengan marah-marah. Oleh karena itu, ajarkanlah anak untuk mengendalikan emosinya dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan tindakan. Ajarkanlah Ia untuk merenungi permasalahan tersebut sampai menemukan jalan keluar yang baik.
3. Suruhlah untuk membuat jurnal pikiran negatif
Suruhlah anak untuk meluangkan waktu untuk membuat jurnal-jurnal pikiran negatif. Dari sini anak akan tahu sejauh mana sikapnya dalam mengatasi pikiran negatif tersebut telah berhasil ataukah belum.
4. Suruhlah untuk membuat jurnal rasa syukur
Suruhlah anak untuk membuat jurnal rasa syukur atas momen-momen yang dimilikinya setiap hari. Dengan ini Ia akan selalu mengingat hal-hal positif yang dialaminya setiap harinya.
5. Jika anak menghadapi suatu masalah dan merasa frustasi, ubahlah pikiran tersebut dengan mengambil pelajaran adanya masalah tersebut.
Jika dalam pertengahan aktivitas yang dilakukan, anak mengalami sebuah suatu kondisi hingga timbul rasa frustasi. Bimbinglah Ia untuk mengubah sudut pandang situasi tersebut dengan pelajaran yang dapat diambil karena adanya masalah tersebut.
Misalnya: Anak berangkat sekolah dan jalanan macet sehingga Ia bisa terlambat. Maka ketika Anda berada di sampingnya katakan padanya bahwa kekesalan itu tidak akan mengubah keadaan dan ini terjadi karena kesalahan diri sendiri yaitu berangkat terlambat. Ini jadi pelajaran buat kita bahwa besok harus berangkat pagi dan sekarang mari kita latihan bersabar.
6. Luangkan waktu untuk rileks
Merilekskan badan dapat mengatur emosi dan menjadikan jiwa tenang. Jadi biasakanlah anak untuk meluangkan waktu setiap hari untuk membuat badan rileks.
7. Ajarkan anak untuk melakukan hal yang diinginkan dengan kesungguhan, sabar dan konsisten.
Rasa frustasi biasanya timbul karena anak merasa tidak ada hal dalam dirinya yang membuat dia merasa bangga. Karena itu kenali bakat anak dan arahkan Ia untuk melakukan hobinya dengan sungguh-sungguh, sabar, dan konsisten agar Ia mencapai sebuah keberhasilan
8. Dekatkanlah anak dengan orang-orang yang memiliki pikiran positif
Berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki pikiran positif dan menciptakan energi dan aura yang positif. Karena itu dekatkanlah anak Anda dengan lingkungan yang berisi orang-orang yang memiliki pikiran positif.
9. Bangunlah Rutinitas yang sehat
Rutinitas yang sehat dapat membuat anak memiliki pikiran positif. Karena itu perhatikanlah pola hidupnya. Pastikan Ia tidur secukupnya, makan dengan asupan nutrisi yang imbang, dan olahraga teratur. Dengan demikian anak akan memiliki kondisi fisik yang lelah, tidak mudah stress, dan memiliki aura yang positif. Hal ini mirip sebuah perumpamaan bahwa dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.
10. Ajarilah untuk menghargai waktu
Ajarilah anak untuk menghargai waktu, tidak mudah mengulur-ulur waktu dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Dengan menghargai waktu anak akan berpikir ulang untuk menyia-nyiakan waktunya hanya untuk memikirkan hal-hal yang negatif dan Ia akan menjadi anak yang produktif.
Nah itu tadi adalah beberapa cara agar anak memiliki pola pikir yang positif. Tidakkah Anda memiliki keinginan untuk segera menerapkannya?
Yuk bersama-sama belajar dan dampingi anak kita untuk memiliki pola pikir positif sehingga harapan ke depannya mampu berhasil mencapai cita-citanya dan menjadi orang yang tangguh dan kuat menghadapi rintangan. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.
Cara Membentuk Pola Pikir Anak agar Memiliki Mindset Positif
1. Ajarkan untuk memandang dari berbagai sisi
Jika anak mengalami suatu kondisi yang buruk, ajarkanlah Ia untuk memandang dari berbagai sisi. Suruhlah Ia untuk melihat sisi positif dan negatifnya sehingga akan terbentuk pola pikir bahwa sebenarnya itu adalah hal yang baik, namun masih memiliki kekurangan.
2. Ajari untuk mengendalikan emosi, bersikap tenang dan tidak tegesa-gesa
Sebuah permasalahan tidak akan selesai hanya dengan marah-marah. Oleh karena itu, ajarkanlah anak untuk mengendalikan emosinya dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan tindakan. Ajarkanlah Ia untuk merenungi permasalahan tersebut sampai menemukan jalan keluar yang baik.
3. Suruhlah untuk membuat jurnal pikiran negatif
Suruhlah anak untuk meluangkan waktu untuk membuat jurnal-jurnal pikiran negatif. Dari sini anak akan tahu sejauh mana sikapnya dalam mengatasi pikiran negatif tersebut telah berhasil ataukah belum.
4. Suruhlah untuk membuat jurnal rasa syukur
Suruhlah anak untuk membuat jurnal rasa syukur atas momen-momen yang dimilikinya setiap hari. Dengan ini Ia akan selalu mengingat hal-hal positif yang dialaminya setiap harinya.
5. Jika anak menghadapi suatu masalah dan merasa frustasi, ubahlah pikiran tersebut dengan mengambil pelajaran adanya masalah tersebut.
Jika dalam pertengahan aktivitas yang dilakukan, anak mengalami sebuah suatu kondisi hingga timbul rasa frustasi. Bimbinglah Ia untuk mengubah sudut pandang situasi tersebut dengan pelajaran yang dapat diambil karena adanya masalah tersebut.
Misalnya: Anak berangkat sekolah dan jalanan macet sehingga Ia bisa terlambat. Maka ketika Anda berada di sampingnya katakan padanya bahwa kekesalan itu tidak akan mengubah keadaan dan ini terjadi karena kesalahan diri sendiri yaitu berangkat terlambat. Ini jadi pelajaran buat kita bahwa besok harus berangkat pagi dan sekarang mari kita latihan bersabar.
6. Luangkan waktu untuk rileks
Merilekskan badan dapat mengatur emosi dan menjadikan jiwa tenang. Jadi biasakanlah anak untuk meluangkan waktu setiap hari untuk membuat badan rileks.
7. Ajarkan anak untuk melakukan hal yang diinginkan dengan kesungguhan, sabar dan konsisten.
Rasa frustasi biasanya timbul karena anak merasa tidak ada hal dalam dirinya yang membuat dia merasa bangga. Karena itu kenali bakat anak dan arahkan Ia untuk melakukan hobinya dengan sungguh-sungguh, sabar, dan konsisten agar Ia mencapai sebuah keberhasilan
8. Dekatkanlah anak dengan orang-orang yang memiliki pikiran positif
Berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki pikiran positif dan menciptakan energi dan aura yang positif. Karena itu dekatkanlah anak Anda dengan lingkungan yang berisi orang-orang yang memiliki pikiran positif.
9. Bangunlah Rutinitas yang sehat
Rutinitas yang sehat dapat membuat anak memiliki pikiran positif. Karena itu perhatikanlah pola hidupnya. Pastikan Ia tidur secukupnya, makan dengan asupan nutrisi yang imbang, dan olahraga teratur. Dengan demikian anak akan memiliki kondisi fisik yang lelah, tidak mudah stress, dan memiliki aura yang positif. Hal ini mirip sebuah perumpamaan bahwa dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.
10. Ajarilah untuk menghargai waktu
Ajarilah anak untuk menghargai waktu, tidak mudah mengulur-ulur waktu dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Dengan menghargai waktu anak akan berpikir ulang untuk menyia-nyiakan waktunya hanya untuk memikirkan hal-hal yang negatif dan Ia akan menjadi anak yang produktif.
Nah itu tadi adalah beberapa cara agar anak memiliki pola pikir yang positif. Tidakkah Anda memiliki keinginan untuk segera menerapkannya?
Yuk bersama-sama belajar dan dampingi anak kita untuk memiliki pola pikir positif sehingga harapan ke depannya mampu berhasil mencapai cita-citanya dan menjadi orang yang tangguh dan kuat menghadapi rintangan. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.