Cara Membangun Disiplin Kelas Berbasis Karakter
Cara Membangun Disiplin Kelas Berbasis Karakter_Pemerintah telah menetapkan sebuah kebijakan bahwa lulusan sekolah saat ini harus memiliki nilai-nilai karakter. Pembentukan karakter dapat dilakukan melalui proses pendisiplinan. Disiplin disini nantinya diharapkan bukan sebagai sebuah cara utuk membentuk karakter siswa namun diharapkan ia dapat menjadi sebuah karakter yang melekat dalam diri siswa. Ketika hal ini sudah terjadi, maka siswa secara sadar melakukan kewajibannya. Ia melakukan itu bukan karena adanya punishment tetapi karena ia mengetahui pentingnya disiplin dalam melakukan kewajiban itu. Ia sudah mengetahui manfaat dari itu semua akan kembali kepada dirinya yang nantinya berguna untuk mencapai kesuksesannya di masa depan.
Mewujudkan kedisiplinan kelas berbasis karakter bukanlah perkara yang mudah. Namun Anda jangan khawatir. Berikut ini kami akan bagikan beberapa tips cara membangun disiplin kelas berbasis karakter.
Cara membangun disiplin kelas berbasis karakter
1. Berbagi agenda
Ketika Anda menjelaskan sebuah pelajaran, berbagilah agenda Anda dengan siswa anda. Berbagi agenda disini maksudnya adalah jelaskan tujuan pelajaran yang Anda berikan, dasar pentingnya pembelajaran tersebut bagi siswa, bagaimana nanti Anda akan mengajarkannya sehingga tercapai tujuan pembelajaran tadi.
Jangan sampai agenda yang dilakukan oleh guru tidak dipahami oleh siswa sehingga pembelajaran akan berlangsung dengan kacau karena tidak ada instruksi yang jelas.
2. Libatkan siswa dalam membuat aturan
Saat Anda ingin membuat aturan di kelas, maka libatlkanlah siswa Anda untuk membuat aturannya. Dengan melibatkan siswa mereka akan merasa dihargai dan diperlakukan secara adil. Aturan tersebut nantinya akan dipatuhi bersama baik oleh guru maupun siswa. Tentunya aturan tersebut dilengkapi dengan konsekuensi tertentu jika ada yang membuat pelanggaran.
3. Berbagi rencana dengan orang tua
Dalam menerapkan sebuah perencanaan kedisiplinan, guru juga bisa meminta bantuan kepada orang tua untuk melancarkan perencanaan tersebut. Jelaskan mengenai aturan yang ada di kelas serta konsekuensinya, sehingga nantinya Anda dapat meminta bantuan pada orang tua di titik tertentu dalam memecahkan sebuah permasalahan yang terjadi.
4. Gunakan bahasa yang baik
Linda popov mengungkapkan bahwa bahasa membentuk karakter. Dalam melihat sebuah permasalahan gunakanlah bahasa kebaikan untuk mengarahkan Anda dalam sudut pandang yang positif. Janganlah memakai sudut pandang subyektif dalam menilai sebuah permasalahan, namun dengarkanlah terlebih dahulu sudut pandang orang yang Anda ajak bicara. Setelah melihat dari sudut pandangnya, jika ada yang kurang tepat maka giringlah ia menuju kebaikan dengan bahasa yang baik.
5. Membantu siswa belajar dari kesalahan
Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, termasuk siswa. Nah disinilah tugas guru untuk membimbing siswa untuk belajar dari kesalahan tersebut, memperbaikinya dan jangan terjebak kepada jurang kesalahan yang sama.
6. Membantu para siswa membuat rencana perubahan perilaku
Ketika terjadi sebuah pelanggaran dari aturan, terlebih jika terjadi untuk yang kedua atau ketiga kalinya, bantulah siswa untuk membuat rencana perubahan perilaku. Rencana tersebut berisi peraturan apa yang dia langgar, kapan ia melakukan pelanggaran, apa rencana yang akan ia lakukan untuk memperbaiki pelanggaran tersebut, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki pelanggaran tersebut, serta apakah rencana tersebut telah berhasil.
7. Bahaslah mengapa perilaku itu salah
Ketika seorang siswa melakukan sebuah kesalahan, jangan hanya sekedar memberi hukuman. Namun bicarakanlah kepada mereka mengapa perbuatan tersebut salah serta apa saja dampak yang akan mereka tanggung dengan melakukan perbuatan yang salah tersebut. Untuk menjelaskan perbuatan tersebut salah, Anda bisa menggunakan sebuah cerita tokoh yang pernah melakukan kesalahan yang sama dan akibat yang tokoh tersebut terima ketika melakukan kesalahan tersebut.
8. Berikanlah tanggung jawab kepada anak yang sulit diatur
Ketika menghadapi anak yang sulit di atur, pemberian hukuman bukanlah solusi yang baik. Dalam hal ini, yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberi tanggung jawab kepada anak tersebut. Pemberian tanggung jawab tersebut dipandang lebih mampu untuk membentuk karakter anak.
Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut tentunya disertai dengan pendampingan guru yang memiliki sikap dewasa, tegas, mampu bekerjasama dengannya, penuh kasih sayang dan dapat memahami karakter anak tersebut.
Nah itu tadi adalah beberapa tips cara membangun disiplin kelas berbasis karakter. Jangan pernah putus semangat dalam mendidik peserta didik Anda bimbinglah mereka, ingatkanlah mereka dan yang terpenting doakanlah mereka. Semoga para peserta didik kita dapat menjadi generasi penerus bangsa yang bermanfaat bagi sekitarnya.
Disiplin Kelas Berbasis Karakter via http://sdnbanaran1.blogspot.co.id/
Cara membangun disiplin kelas berbasis karakter
1. Berbagi agenda
Ketika Anda menjelaskan sebuah pelajaran, berbagilah agenda Anda dengan siswa anda. Berbagi agenda disini maksudnya adalah jelaskan tujuan pelajaran yang Anda berikan, dasar pentingnya pembelajaran tersebut bagi siswa, bagaimana nanti Anda akan mengajarkannya sehingga tercapai tujuan pembelajaran tadi.
Jangan sampai agenda yang dilakukan oleh guru tidak dipahami oleh siswa sehingga pembelajaran akan berlangsung dengan kacau karena tidak ada instruksi yang jelas.
2. Libatkan siswa dalam membuat aturan
Saat Anda ingin membuat aturan di kelas, maka libatlkanlah siswa Anda untuk membuat aturannya. Dengan melibatkan siswa mereka akan merasa dihargai dan diperlakukan secara adil. Aturan tersebut nantinya akan dipatuhi bersama baik oleh guru maupun siswa. Tentunya aturan tersebut dilengkapi dengan konsekuensi tertentu jika ada yang membuat pelanggaran.
3. Berbagi rencana dengan orang tua
Dalam menerapkan sebuah perencanaan kedisiplinan, guru juga bisa meminta bantuan kepada orang tua untuk melancarkan perencanaan tersebut. Jelaskan mengenai aturan yang ada di kelas serta konsekuensinya, sehingga nantinya Anda dapat meminta bantuan pada orang tua di titik tertentu dalam memecahkan sebuah permasalahan yang terjadi.
4. Gunakan bahasa yang baik
Linda popov mengungkapkan bahwa bahasa membentuk karakter. Dalam melihat sebuah permasalahan gunakanlah bahasa kebaikan untuk mengarahkan Anda dalam sudut pandang yang positif. Janganlah memakai sudut pandang subyektif dalam menilai sebuah permasalahan, namun dengarkanlah terlebih dahulu sudut pandang orang yang Anda ajak bicara. Setelah melihat dari sudut pandangnya, jika ada yang kurang tepat maka giringlah ia menuju kebaikan dengan bahasa yang baik.
5. Membantu siswa belajar dari kesalahan
Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, termasuk siswa. Nah disinilah tugas guru untuk membimbing siswa untuk belajar dari kesalahan tersebut, memperbaikinya dan jangan terjebak kepada jurang kesalahan yang sama.
6. Membantu para siswa membuat rencana perubahan perilaku
Ketika terjadi sebuah pelanggaran dari aturan, terlebih jika terjadi untuk yang kedua atau ketiga kalinya, bantulah siswa untuk membuat rencana perubahan perilaku. Rencana tersebut berisi peraturan apa yang dia langgar, kapan ia melakukan pelanggaran, apa rencana yang akan ia lakukan untuk memperbaiki pelanggaran tersebut, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki pelanggaran tersebut, serta apakah rencana tersebut telah berhasil.
7. Bahaslah mengapa perilaku itu salah
Ketika seorang siswa melakukan sebuah kesalahan, jangan hanya sekedar memberi hukuman. Namun bicarakanlah kepada mereka mengapa perbuatan tersebut salah serta apa saja dampak yang akan mereka tanggung dengan melakukan perbuatan yang salah tersebut. Untuk menjelaskan perbuatan tersebut salah, Anda bisa menggunakan sebuah cerita tokoh yang pernah melakukan kesalahan yang sama dan akibat yang tokoh tersebut terima ketika melakukan kesalahan tersebut.
8. Berikanlah tanggung jawab kepada anak yang sulit diatur
Ketika menghadapi anak yang sulit di atur, pemberian hukuman bukanlah solusi yang baik. Dalam hal ini, yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberi tanggung jawab kepada anak tersebut. Pemberian tanggung jawab tersebut dipandang lebih mampu untuk membentuk karakter anak.
Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut tentunya disertai dengan pendampingan guru yang memiliki sikap dewasa, tegas, mampu bekerjasama dengannya, penuh kasih sayang dan dapat memahami karakter anak tersebut.
Nah itu tadi adalah beberapa tips cara membangun disiplin kelas berbasis karakter. Jangan pernah putus semangat dalam mendidik peserta didik Anda bimbinglah mereka, ingatkanlah mereka dan yang terpenting doakanlah mereka. Semoga para peserta didik kita dapat menjadi generasi penerus bangsa yang bermanfaat bagi sekitarnya.