Cara Menasehati Anak agar Mau Sekolah PAUD
Cara Menasehati/Membujuk Anak agar Mau Sekolah PAUD_Pengenalan lingkungan sekolah untuk anak di bawah 5 tahun bertujuan untuk mengenalkan mereka pada dunia luar sehingga membantu mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial. Hal ini juga untuk persiapan mereka sebelum masuk ke sekolah formal di tahapan usia selanjutnya. Ini merupakan hal baru bagi mereka sehingga beberapa dari mereka memiliki ketakutan bahkan meluapkan emosinya dengan tangisan. Nah berikut kami akan membagikan tips kepada para bunda untuk membujuk buah hati Anda agar mau masuk sekolah PAUD.
Cara Menasehati Anak agar Mau Sekolah PAUD
1. Berikanlah pengertian bahwa nanti ia akan menemukan banyak teman di sekolah
Sekolah adalah lingkungan baru bagi anak. Jika biasanya mereka tak pernah lepas dari orang tuanya, maka di sini nanti ia akan jauh dari orang tua. Tentunya sang anak akan merasa ketakutan akan perubahan situasi ini. Oleh karena itu pada awal sebelum memasukkan anak ke PAUD, berilah mereka pengertian bahwa di sekolah ada banyak anak seusia mereka. Nanti ia bisa bermain dan menemukan teman baru di sana. Di sekolah juga ada ibu guru yang nanti bisa mengajak mereka bermain.
2. Bu guru akan bantu untuk mencarikan teman
Jika Anda sebagai orang tua mengetahui bahwa karakter anak Anda adalah pemalu, maka beri penjelasan kepada sang anak bahwa nanti ibu guru akan mencarikan teman untuk kamu jadi jangan khawatir kalau nanti tidak memiliki teman.
Nah disini, Anda sebagai orang tua juga harus memastikan bahwa guru di sekolah tempat mengajar anak Anda adalah seorang guru yang bisa Anda percayai untuk mendampingi anak Anda. Jika mendapati kondisi seperti di atas, Anda tidak perlu lagu untuk membicarakan kepada guru yang sudah Anda percayai tersebut untuk membantu anak Anda mencari teman di sekolah.
3. Merespon emosi yang di keluarkan anak dengan tidakan yang tepat
Buat Anda para orang tua baru, atau maksudnya orang tua yang baru mempunyai anak pertama, pasti merasa bingung saat melihat anak Anda tiba-tiba tidak mau masuk sekolah dengan alasan yang tidak jelas. Yang ada mereka hanya menangis penuh emosi saat kita memaksanya untuk sekolah.
Nah disini, sebagai orang tua Anda perlu mengenali jenis emosi atau masalah apa yang di hadapi sang anak, dalam hal ini kenapa dia sampai tidak mau masuk ke sekolah. Setelah Anda mengetahui masalah yang di hadapi anak Anda tersebut, baru kemudian Anda melakukan tindakan yang tepat untuk menghadapinya atau untuk mencari solusinya.
Nah berikut ini adalah berbagai conoh jenis emosi yang biasanya di keluarkan sang anak beserta maknanya .
a. Marah – Ketika sang anak merasakan adanya ketidakadilan
b. Rasa bersalah – Sang anak merasa tidak adil terhadap orang lain
c. Frustrasi – Anak telah melakukan sesuatu berulangkali sedangkan hasilnya tak sesuai harapan sehingga ia harus mencari cara yang lain
d. Takut – Ada sesuatu yang tidak diinginkan anak yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
e. Kecewa – Apa yang diinginkan oleh anak tidak bisa terwujud
f. Rasa tidak mampu – Kebutuhan untuk belajar sesuatu karena ada sesuatu yang tidak bisa dilakukan anak dengan baik
g. Rasa bosan – Kebutuhan untuk tumbuh dan mendapatkan tantangan baru
h. Sedih – Sang anak kehilangan sesuatu yang berharga
i. Kesepian – Kebutuhan akan adanya hubungan yang bermakna bukan hanya sekedar berteman
j. Stress – Sang anak mengalami sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dia hentikan
k. Depresi – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
Setelah Anda mengetahui jenis emosi yang ditunjukkan buah hati Anda, Anda bisa menunjukkan empati Anda, dan biarkan cerita mereka mengalir hingga tuntas, baru setelah itu Anda bisa menawarkan sebuah tindakan namun tetap menyerahkan solusinya kepada sang anak karena terkadang solusi yang diberikan kepada anak secara langsung justru membuat anak enggan untuk bercerita.
Misalnya:
Sang anak bercerita: Tadi di sekolah Nisa tidak mau bermain denganku ma..
Anda bisa mempelajari emosi anak . Perkataan di atas menunjukkan bahwa anak kesepian.
Anda bisa menimpali:
Hmm.. Nak kamu sangat ingin main dengan nisa’ ya? Kamu kesepian ya dan ingin main ya?
Tunggu responnya dan mereka akan bercerita panjang lebar.
Setelah mereka selesai bercerita, tawarkan ide pada anak.
Lalu apa yang bisa mama bantu? Kamu mau main sama mama atau papa atau mungkin dede penginnya apa?
Ini dilakukan supaya mereka berpikir dan mempertimbangkan baik buruknya serta yang nyaman bagi mereka. Hal ini akan membuat mereka lebih terbuka dan menumbuhkan rasa percaya diri bagi anak sehingga mereka tidak mudah mogok tidak mau masuk sekolah ketika mendapat permasalahan.
Nah itu tadi adalah beberapa hal yang bisa Anda praktekkan jika anak Anda tidak mau masuk sekolah, baik itu terjadi di awal masuk sekolah atau di tengah-tengah mereka sudah masuk sekolah. Memberi pengertian dengan cara yang tepat dapat menyenangkan hati anak sehingga mereka bisa masuk sekolah dengan bahagia tanpa adanya paksaan. Selamat berusaha dan semoga bermanfaat.
Cara Menasehati Anak agar Mau Sekolah PAUD
1. Berikanlah pengertian bahwa nanti ia akan menemukan banyak teman di sekolah
Sekolah adalah lingkungan baru bagi anak. Jika biasanya mereka tak pernah lepas dari orang tuanya, maka di sini nanti ia akan jauh dari orang tua. Tentunya sang anak akan merasa ketakutan akan perubahan situasi ini. Oleh karena itu pada awal sebelum memasukkan anak ke PAUD, berilah mereka pengertian bahwa di sekolah ada banyak anak seusia mereka. Nanti ia bisa bermain dan menemukan teman baru di sana. Di sekolah juga ada ibu guru yang nanti bisa mengajak mereka bermain.
2. Bu guru akan bantu untuk mencarikan teman
Jika Anda sebagai orang tua mengetahui bahwa karakter anak Anda adalah pemalu, maka beri penjelasan kepada sang anak bahwa nanti ibu guru akan mencarikan teman untuk kamu jadi jangan khawatir kalau nanti tidak memiliki teman.
Nah disini, Anda sebagai orang tua juga harus memastikan bahwa guru di sekolah tempat mengajar anak Anda adalah seorang guru yang bisa Anda percayai untuk mendampingi anak Anda. Jika mendapati kondisi seperti di atas, Anda tidak perlu lagu untuk membicarakan kepada guru yang sudah Anda percayai tersebut untuk membantu anak Anda mencari teman di sekolah.
3. Merespon emosi yang di keluarkan anak dengan tidakan yang tepat
Buat Anda para orang tua baru, atau maksudnya orang tua yang baru mempunyai anak pertama, pasti merasa bingung saat melihat anak Anda tiba-tiba tidak mau masuk sekolah dengan alasan yang tidak jelas. Yang ada mereka hanya menangis penuh emosi saat kita memaksanya untuk sekolah.
Nah disini, sebagai orang tua Anda perlu mengenali jenis emosi atau masalah apa yang di hadapi sang anak, dalam hal ini kenapa dia sampai tidak mau masuk ke sekolah. Setelah Anda mengetahui masalah yang di hadapi anak Anda tersebut, baru kemudian Anda melakukan tindakan yang tepat untuk menghadapinya atau untuk mencari solusinya.
Nah berikut ini adalah berbagai conoh jenis emosi yang biasanya di keluarkan sang anak beserta maknanya .
a. Marah – Ketika sang anak merasakan adanya ketidakadilan
b. Rasa bersalah – Sang anak merasa tidak adil terhadap orang lain
c. Frustrasi – Anak telah melakukan sesuatu berulangkali sedangkan hasilnya tak sesuai harapan sehingga ia harus mencari cara yang lain
d. Takut – Ada sesuatu yang tidak diinginkan anak yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
e. Kecewa – Apa yang diinginkan oleh anak tidak bisa terwujud
f. Rasa tidak mampu – Kebutuhan untuk belajar sesuatu karena ada sesuatu yang tidak bisa dilakukan anak dengan baik
g. Rasa bosan – Kebutuhan untuk tumbuh dan mendapatkan tantangan baru
h. Sedih – Sang anak kehilangan sesuatu yang berharga
i. Kesepian – Kebutuhan akan adanya hubungan yang bermakna bukan hanya sekedar berteman
j. Stress – Sang anak mengalami sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dia hentikan
k. Depresi – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
Setelah Anda mengetahui jenis emosi yang ditunjukkan buah hati Anda, Anda bisa menunjukkan empati Anda, dan biarkan cerita mereka mengalir hingga tuntas, baru setelah itu Anda bisa menawarkan sebuah tindakan namun tetap menyerahkan solusinya kepada sang anak karena terkadang solusi yang diberikan kepada anak secara langsung justru membuat anak enggan untuk bercerita.
Misalnya:
Sang anak bercerita: Tadi di sekolah Nisa tidak mau bermain denganku ma..
Anda bisa mempelajari emosi anak . Perkataan di atas menunjukkan bahwa anak kesepian.
Anda bisa menimpali:
Hmm.. Nak kamu sangat ingin main dengan nisa’ ya? Kamu kesepian ya dan ingin main ya?
Tunggu responnya dan mereka akan bercerita panjang lebar.
Setelah mereka selesai bercerita, tawarkan ide pada anak.
Lalu apa yang bisa mama bantu? Kamu mau main sama mama atau papa atau mungkin dede penginnya apa?
Ini dilakukan supaya mereka berpikir dan mempertimbangkan baik buruknya serta yang nyaman bagi mereka. Hal ini akan membuat mereka lebih terbuka dan menumbuhkan rasa percaya diri bagi anak sehingga mereka tidak mudah mogok tidak mau masuk sekolah ketika mendapat permasalahan.
Nah itu tadi adalah beberapa hal yang bisa Anda praktekkan jika anak Anda tidak mau masuk sekolah, baik itu terjadi di awal masuk sekolah atau di tengah-tengah mereka sudah masuk sekolah. Memberi pengertian dengan cara yang tepat dapat menyenangkan hati anak sehingga mereka bisa masuk sekolah dengan bahagia tanpa adanya paksaan. Selamat berusaha dan semoga bermanfaat.