Peranan Keluarga dalam Pendidikan dan Pembentukan Karakter
Peranan Keluarga dalam Pendidikan dan Pembentukkan Karakter- Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota")adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut ( https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga ). Pendidikan Karakter adalah bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.( Sumber : Wikipedia )
Peranan Keluarga dalam Pendidikan dan Pembentukkan Karakter
Keluarga sangat berperan dalam pendidikan dan pembentukkan karakter. Dalam sebuah keluarga terjadi jaringan pendidikan yang semuanya saling berperan antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain.
1. Peranan Ayah dalam Pendidikan dan Pembentukkan Karakter Istri dan Anak
Ayah adalah seorang Kepala Keluarga yang berkewajiban mencari nafkah untuk keluarganya. Selain itu, Ayah juga berkewajiban atau memiliki tanggung jawab mendidik Istri ( Ayah sebagai suami ) dan Anaknya.
a. Cara Suami Mendidik Istri, antara lain:
a. Cara Istri Mendidik Suami, antara lain:
Peranan Keluarga dalam Pendidikan dan Pembentukkan Karakter
Keluarga sangat berperan dalam pendidikan dan pembentukkan karakter. Dalam sebuah keluarga terjadi jaringan pendidikan yang semuanya saling berperan antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain.
1. Peranan Ayah dalam Pendidikan dan Pembentukkan Karakter Istri dan Anak
Ayah adalah seorang Kepala Keluarga yang berkewajiban mencari nafkah untuk keluarganya. Selain itu, Ayah juga berkewajiban atau memiliki tanggung jawab mendidik Istri ( Ayah sebagai suami ) dan Anaknya.
a. Cara Suami Mendidik Istri, antara lain:
- mengajari tentang ilmu Agama, jika suami tidak mampu atau tidak ada waktu, seorang suami bisa minta bantuan kepada orang yang ahli di bidang Agama
- memberi teladan yang baik, baik dalam segi ucapan maupun tindakan
- menyayangi dan menghormati/menghargai istri. Menyayangi dan menghormati merupakan salah satu bentuk pendidikan berbasis cinta.
- mengamalkan ajaran Agama
- ketika Anak masih Balita. Seorang Ayah wajib memberi pendidikan kepada anaknya sejak anaknya baru lahir, misalnya sesuai ajaran Islam ( mengumandangkan adzan di samping telinga kanannya kemudian iqomah di samping telinga kirinya ). Ayah harus mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang, baik sewaktu mendidik tentang ilmu Agama maupun ilmu lainnya yang sesuai dengan kebutuhan anak. Ini merupakan penerapan pendidikan anak usia dini, di mana saat sekarang sudah ada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, maka Ayah seyogyanya memasukkan anaknya di PAUDNI untuk mengenyam pendidikan sejak dini.
- ketika Anak sudah masuk usia SD/SMP/SMA. Ayah wajib memasukkan anaknya yang sudah memasuki usia SD ke SD/SMP/SMA untuk mengenyam pendidikan, bahkan lebih baik lagi, Ayah menyekolahkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi/universitas. Ayah juga wajib membimbing anaknya ketika di rumah dan memantau pergaulan/kegiatan anaknya ketika di luar rumah
- mendidik Anak berbasis Agama, Kasih Sayang, Keteladanan, Kejujuran, Keikhlasan, dan Kedisiplinan
a. Cara Istri Mendidik Suami, antara lain:
- menjaga harga diri/kehormatan diri sendiri. Dengan menjaga harga diri, maka secara tidak langsung seorang istri sudah mendidik suaminya.
- mematuhi perintah suami
- mendidik berbasis kasih sayang
- mengamalkan ajaran Agama
- mengasuh anak dengan penuh rasa ikhlas dan kasih sayang
- memberi tauladan yang baik
- memantau pergaulan/kegiatan anak ketika di rumah dan luar rumah
- mengamalkan ajaran Agama
- rajin beribadah
- rajin belajar
- patuh kepada Ayah dan Ibu